Mohon tunggu...
Hendra Sugiantoro
Hendra Sugiantoro Mohon Tunggu... Penulis - Pena Kuasa Berkarya

Penulis lahir di bumi Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Doctor Honoris Causa Rahmah El-Yunusiyyah

13 Juni 2021   12:12 Diperbarui: 30 Juni 2021   20:03 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Doctor Honoris Causa bukanlah makanan, apalagi sebuah kitab. Awal Juni 1926, Haji Rasul setiba di Medan belumlah mengerti. Berkeliling dan bersua banyak pihak di daerah Sumatera Timur, hatinya mendadak berbunga-bunga. Ternyata betapa tinggi gelar kehormatan dari Universitas al-Azhar itu. Senyumnya merekah.

Namun, pulang ke Padang Panjang,--meminjam kalimat Buya Hamka--kegembiraan hatinya redup di dalam runtuhan batu-batu. Gempa 28 Juni 1926 melantakkan rumahnya di Gatangan dan Surau Jembatan Besi.

Rahmah El-Yunusiyyah pun dilanda pilu. Bangunan sekolahnya hanya tinggal puing-puing. "Tak ada harta dunia yang kekal," Haji Rasul menguatkan diri.

Rahmah El-Yunusiyyah tak ingin runtuh bersama gempa. Haji Rasul tentu tak pernah mengira, muridnya akan memperoleh gelar serupa.
Juni 1957, Rahmah El-Yunusiyyah sebagai perempuan pertama di dunia yang mendapatkan gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas al-Azhar.

Wahai, masa yang panjang, 31 tahun! Indonesia mencatatkan kembali anak bangsanya dengan gelar kehormatan dari universitas tertua itu. Perempuan lagi. Tanpa hingar-bingar, dan Indonesia terlupa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun