Mohon tunggu...
Hendra Josuf
Hendra Josuf Mohon Tunggu... Lainnya - berdiam di new york city, usa

sekolah tinggi bahasa asing di tangerang

Selanjutnya

Tutup

Diary

Broken Dreams

27 Oktober 2021   07:02 Diperbarui: 27 Oktober 2021   07:07 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok;storymirror/Sumber: steemit

Mengalami  sakit pinggang/pinggul di usia lanjut tentu bukan hal menyenangkan tapi menyakitkan.Disamping harus menahan nyeri di bagian pinggang/ pinggul ke bawah setiap harinya, rasa kuatir juga senantiasa menyelinap di benak saya.

Gimana yah, kalau ada tulang yang patah, lalu merambat ke organ tubuh dekatnya?Ongkos pengobatan tidak jadi masaalh karena seluruh biaya telah di tanggung oleh Medicare/medicaid di New york, cuman rasa kuatir saya yang sedikit berlebihan membuat malas berurusan dengan Urgent Care  atau Rumah Sakit.Saya hanya telan Ibuproven  600 mg dan  menggosok bagian pantat ke bawah  dengan jel peredam sakit .Untung resep/obat bisa saya ambil di state yang berbeda.Si dokter di NYC buka resep,lalu saya tinggal ambil di Virginia, di kota mana  saya  sedang istirahat  saat ini.

Tadi malam 10/25/2021, karena ingin meluruskan kaki yang masih pegal, saya sudah naik ke tempat tidur  sekitar pukul 10.10p, setelah merendam seluruh tubuh dengan air hangat di bathtub, lumayan, sedikit segar dan berkurang sakitnya.

Ditengah kelelapan, adegan demi adegan di mana saya "tampil" di dalam mimpi  muncul silih berganti.Kadang cepat kadang berlangsung lama.Suatu saat, nampak  saya berada di sebuah ruang kelas kosong, lantainya licin dari  kayu mengkilap, namun  di suatu sudut  "kulit2" jagung berserakan diatas  lantai sementara saya asyik mengunyah jagung rebus..

Tak lama kemudian saya lihat seorang wanita muda memasuki ruangan sambil  memegang sebuah mangkok berisi makanan.Saya dengar  dia mulai ngomel melihat sebuah tas sekolah tidak terletak dengan rapih di tempat duduk.Dia ngomel terus dan saya makan terus sampai saya tersentak dari tidur.Waktu itu beker  menunjukkan pukul 1.50 am.

Posisi tidur kemudian saya perbaiki, menaruh bantal di bawah pinggul penahan sakit dan melanjutkan tidur lagi.Saya tidak tahu persis kapan mimpi berikut muncul, namun tayangan ini masih nampak di tempat yang sama, tapi si wanita sudah tidak di situ.Ruangan terasa sepi mencekam, anginpun berdesir pelan dari luar.Kemudian perlahan saya bangkit dari tempat duduk, lalu melangkah  menuju  toilet.

Saya coba mengunci pintunya tapi ternyata sudah rusak.Di sekeliling halaman sepi banget, menyeramkan, rasanya waktu itu  menjelang pagi ketika  saya buang air kecil di tengah berdirinya  bulu kuduk.Tiba2 terlihat se suatu menyerupai anjing melompat  kaku  ke tempat saya lalu berhenti persisi di belakang punggung. Saya ingin berteriak namun sebaliknya saya jadi terbangun ter-engah2.

Saya tengok jam di gital  dan menunjukkan pukul 2.53 am.Sejenak saya terpekur mengingat-ingat kejadiannya, lalu membuat tanda salib, dan minta perlindungan pada Tuhan, dan saya akhirnya tertidur kembali.

Rupanya, mimpi2 seram belum mau juga  berlalu mengganggu tidur saya.

Kali ini saya lihat, se ekor harimau nongol gitu dekat saya ddengan bulunya yang  hitam ke abu2an.Harimau ini  pernah menampakkan diri di mimpi saya  dulu.Dia memperlihatkan taring2nya yang runcing dan besar.Setelah mengaum, tiba2 dia melompat  mencengkeram lalu gigi2nya menempel  di lehar bagian depan.

Saya sudah pejamkan mata,sudah siap dia lahap.Namun ternyata dia tida melakukan sesuatu, secara relax saya mulai mengelus kepala lalu turun kelehernya.Elusan  tangan saya  pelan dan gemetar.Tanpa di nyata si harimau melompat pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun