Manhattan  dengan  julukan kota  tidak pernah tidur dan menjadi ibukota dunia, benar2 lumpuh di tengah  deraan pandemik.Â
Mengapa mendapat julukan seperti ini, karena kegiatan bisnis disini tidak pernah putus 24/7 oleh karena itu di butuhkan dua tiga kali pergantian shift misalnya; pembersih kantor mulai berdatangan jam 12.00 am sampai  6.00 pagi. Truck2 pengangkut sampai mulai memasuki kota  dan berhenti sebelum orang masuk kantor. Pengantar koran seperti kami  dulu, mulai keliling sekitar 3.00 am dan harus selesai sebelum 9.00 karena orang2 mau baca koran dulu  ketika tiba di kantor. Pegawai2 dinas malam, seperti security atau polisi juga ganti shift. Belum lagi pengunjung night club berwajah  pucat berjalan  santai dan bergerombol lalu penggil taxi. Kami  tahu betul situasinya  karena kerja kami  di Manhattan puluhan tahun.
Sekarang masa2 sulit sudah kami lewati, sudah pensiun, adakalanya saya tersenyum jika  melihat se orang pengantar koran berlari tergopoh-gopo di depan  sebuah gedung. Sepertinya dia memperagakan sesuatu yang ada di benak saya.