Fire of Love adalah sebuah film dokumenter tahun 2022 yang menceritakan tentang kehidupan serta karir pasangan ahli vulkanologi Katia dan Maurice Krafft.
Film ini disutradarai, ditulis, dan diproduksi oleh Sara Dosa dan memenangkan Jonathan Oppenheim Editing Award di Sundance Film Festival 2022.
Fire of Love menampilkan footage ekspedisi yang menakjubkan yang diambil oleh pasangan Krafft selama dua dekade, serta buku dan catatan jurnal yang mereka tulis dan wawancara yang mereka berikan.
Film ini menyajikan kisah cinta pasangan Krafft terhadap satu sama lain dan vulkanologi. Film ini mendapat banyak pujian karena pengambilan gambar yang menakjubkan dan cerita yang mengharukan.
Maurice Krafft: "...I prefer an intense and short life to a monotonous, long one..."
Saya lebih suka kehidupan yang intens dan singkat daripada kehidupan yang monoton dan panjang.
Perjalanan cinta pasangan Krafft dimulai ketika mereka menjelajahi bumi dan berburu momen letusan gunung berapi. Mereka kemudian mendokumentasikan aktivitas vulkanik tersebut dengan penuh keberanian sebagai ungkapan cinta.
Fire of Love bukanlah film fiksi ilmiah atau drama percintaan, melainkan kumpulan rekaman kehidupan pasangan ilmuwan Katia dan Maurice Krafft.
Kedua pasangan ilmuwan itu menghabiskan dua dekade merekam cuplikan lava dan abu vulkanik. Film ini menampilkan footage ekspedisi yang menakjubkan yang diambil oleh pasangan Krafft, serta buku dan catatan jurnal yang mereka tulis dan wawancara yang mereka berikan.
Fire of Love adalah sebuah film yang sangat menginspirasi dan mengharukan. Film ini mengajarkan kita tentang keberanian, ketekunan, dan cinta yang tulus.
Pasangan Krafft menunjukkan betapa pentingnya mengejar hasrat dan mencintai apa yang kita lakukan. Mereka mengambil risiko besar dalam mengejar hasrat mereka, dan meskipun mereka mempertaruhkan nyawa mereka dalam letusan gunung berapi, mereka meninggalkan warisan yang luar biasa bagi dunia vulkanologi.
Katia Conrad Krafft: "I like it when he walks in front of me. Since he is twice my weight, I know that wherever he goes, I can also go. I follow him because if he's going to die, I'd rather be with him."
Aku suka saat dia berjalan di depanku. Karena beratnya dua kali lipat dariku, aku tahu kemana pun dia pergi, aku juga bisa. Aku mengikutinya karena jika dia akan mati, aku lebih memilih bersamanya.
