Jackie Chan telah membangun karirnya yang gemilang lewat aksi slapstick, yang telah menjadikannya sebagai sosok yang selalu dikaitkan dengan genre aksi-komedi.
Mulai dari penampilannya di Snake in the Eagle's Shadow dan Drunken Master yang membawa namanya ke puncak, hingga terobosan ke Hollywood lewat Rush Hour, Chan selalu berhasil mengundang tawa dan kegembiraan melalui keahlian seni bela dirinya.
((( Spoiler Alert )))
Namun, Martin Campbell berhasil menghilangkan unsur humor dalam film The Foreigner, dan mengungkapkan sisi keras sang aktor. Chan memerankan karakter Quan yang ingin membalas dendam atas kematian putrinya dalam serangan terorisme, namun tidak mendapat keadilan dari pihak yang berwenang.
Film ini sempat memicu kontroversi akan kekerasan, yang mengubah pandangan konvensional terhadap film-film Jackie Chan, dan tentunya mengundang kritik tajam.
Setelah gagal mendapatkan jawaban dari pihak berwenang, Quan membuat bom dan senjata dari benda-benda rumah tangga untuk mengancam Liam Hennessy (Pierce Brosnan), wakil perdana menteri Irlandia Utara yang juga mantan anggota IRA, kelompok yang diduga bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Hennessy terjerat dalam jaringan kebohongan dan penipuan, termasuk pengungkapan bahwa istrinya berselingkuh dengan keponakannya, dan dia sebenarnya bertanggung jawab atas serangan tadi karena dendam kepada Inggris.
Quan memanfaatkan situasi ini untuk mencari tahu nama-nama pelaku, dan berencana membunuh mereka satu per satu.
Dalam film ini, hal yang paling mencolok adalah tidak ada penyesalan dalam karakter yang diperankan oleh Chan, yang membuatnya benar-benar berbeda dari karakter action comedy yang selama ini dikenal.
Di sini, Chan tampil penuh perhitungan, tanpa emosi, dan sepenuhnya fokus dalam usaha pencariannya untuk membalas dendam atas kematian putrinya.