Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Konsistensi Politik Luar Negeri dalam Olahraga Internasional

29 Maret 2023   07:00 Diperbarui: 29 Maret 2023   07:03 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sepak bola, foto oleh Sasin Tipchai dari Pixabay

Meskipun Indonesia menghadapi beragam penolakan kedatangan Timnas Israel untuk Piala Dunia U20 2023, keputusan apakah Indonesia gagal menjadi tuan rumah masih tergantung dari respons Federation Internationale de Football Association (FIFA) terhadap usulan yang diajukan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir. Namun, jika tetap gagal menjadi tuan rumah, Indonesia harus mengambil pembelajaran dan mengevaluasi infrastruktur penyelenggaraan olahraga untuk meningkatkan kemampuan dalam menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional di masa depan.

Setiap negara berhak untuk menentukan kebijakan dan posisi politiknya sendiri terkait masalah yang dihadapi, termasuk dalam hal ini penolakan kedatangan Timnas Israel ke Indonesia untuk Piala Dunia U20 2023. Yang penting adalah Indonesia harus tetap berupaya mencari solusi yang tepat dan menjaga hubungan baik dengan semua negara dalam menghadapi permasalahan ini.

Pernyataan Presiden Joko Widodo tentang keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20 2023 menunjukkan bahwa Indonesia tetap mempertahankan posisi politik luar negeri yang konsisten terhadap Palestina. Meskipun demikian, Indonesia tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip sportivitas dan menjaga hubungan baik dengan negara lain, termasuk Israel, dalam konteks olahraga. Hal ini merupakan contoh dari diplomasi olahraga yang penting dalam membangun kerja sama dan perdamaian antarnegara.

Belum diketahui secara pasti apa yang akan menjadi usulan Indonesia dalam pertemuan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dengan tim FIFA terkait penolakan kedatangan Timnas Israel. Namun, Indonesia diharapkan bisa memberikan penjelasan dan solusi yang dapat memuaskan semua pihak, termasuk FIFA sebagai badan pengatur sepak bola dunia. FIFA sendiri diharapkan memberikan respons yang objektif dan adil terhadap situasi yang sedang dihadapi oleh Indonesia terkait Piala Dunia U20 2023.

Baca juga:
Kesehatan Anda Berada di Tangan Anda Sendiri

Jika beberapa negara memang bersedia menggantikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023, hal itu tentu menjadi suatu kekecewaan. Selain itu, Indonesia akan kehilangan kesempatan untuk memperlihatkan kemampuan dan memberikan preseden baik di bidang olahraga, terutama setelah terjadi sejumlah insiden yang menimpa sepak bola Tanah Air. Namun, Indonesia tetap harus berusaha mencari solusi terbaik dalam situasi yang sedang dihadapi agar tidak merugikan semua pihak.

Jika Indonesia tetap ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023, dan memang masih memungkinkan, PSSI dapat mempertimbangkan format pertandingan tanpa tim Israel atau memindahkan pertandingan ke wilayah yang bersedia menjadi tuan rumah. PSSI juga perlu membuat kebijakan yang sesuai dengan ketetapan FIFA untuk memastikan kesuksesan penyelenggaraan turnamen.

Polemik penolakan timnas Israel menunjukkan pentingnya memperhatikan isu sensitif politik dalam penyelenggaraan olahraga internasional. Pembelajaran yang bisa didapat ke depan adalah memperkuat diplomasi dan konsultasi dengan pemangku kepentingan yang terkait, serta memperhatikan kepentingan dan opini publik. Pemerintah perlu melakukan komunikasi yang efektif untuk mengelola respons publik dan menjaga citra bangsa di dunia internasional.

Dalam menghadapi polemik penolakan kedatangan Timnas Israel, Indonesia perlu belajar bahwa menjadi tuan rumah ajang olahraga tidak hanya berbicara tentang keuntungan finansial semata, tetapi juga tentang kebijakan-kebijakan yang berbasis pada nilai-nilai kebangsaan dan konsistensi politik luar negeri. Terlepas dari kemungkinan terburuk yang bisa diterjadi, seperti kehilangan kesempatan untuk memperlihatkan kemampuan dan kinerja penyelenggaraan ajang olahraga di mata dunia, Indonesia tetap bisa meraih dampak positif dari pengalaman ini, yaitu mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan konsistensi politik luar negeri dalam penyelenggaraan ajang olahraga.

Baca juga:
Sejumlah Butir Renungan tentang Kurikulum Merdeka

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun