Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Elektabilitas Mahfud MD Melejit di Kalangan Anak Muda, Benarkah?

7 Mei 2023   07:00 Diperbarui: 7 Mei 2023   06:56 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menko Polhukan Mahfud MD (sumber: kompas.com/Kemenko Polhukam)

Jika belakangan ramai menyoal para capres yang telah mendeklarasikan diri, seolah publik seketika ingat dengan sosok yang fenomenal beberapa waktu lalu ini, Bapak Mahfud MD. Menkopolhukam yang tengah menjadi perbincangan publik, karena aksi berani beliau dalam membuka berbagai macam persoalan bangsa.

Tak luput dari perhatian generasi muda saat ini, yang akrab dengan media digital. Melalui berbagai kanal media, yang aktif menyoroti berbagai persoalan bangsa. Juga terhadap upaya penyelesaiannya, dengan memantau perkembangan atas apa yang tengah viral. Terlebih ketika kasus yang menyoroti seorang anak muda dari mantan petugas pajak.

Sampai detik ini, kinerja Menkopolhukam masih menjadi topik hangat diantara basa-basi obrolan di warung kopi. Seakan ada episode yang selalu dinanti oleh masyarakat. Tidak hanya anak-anak muda yang merasa tercoreng atas perilaku anti-sosial dari oknum anak pejabat yang gemar flexing. Juga masyarakat umum yang mulai fokus menyoroti kinerja dari para pejabat pemerintahan saat ini.

Sebenarnya hal ini baik dalam iklim demokrasi, seperti apa yang dikemukakan oleh Hans Kelsen. Dimana para wakil rakyat sejatinya adalah mereka yang dipilih oleh rakyat, dan akan diperhatikan setiap keputusan yang dikeluarkan (dilakukan) atas nama rakyat. Jadi wajar jika ada kritik yang berangkat dari kepentingan rakyat terhadap para wakilnya.

Namun, faktanya, justru banyak sikap anti kritik yang ditampilkan oleh oknum wakil rakyat. Sebutlah perihal persoalan jalan raya yang belakangan ramai dan menyeret para pejabat publik di suatu daerah. Maka, pemahaman melalui perspektif Harris Soche terhadap prinsip berdemokrasi harus dipahami secara utuh.

Soche mendeskripsikan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan. Dimana rakyat berhak untuk mengatur (kritik), mempertahankan (imunitas), dan melindungi diri sesuai prinsip vim vi lepererre licet (menolak paksa) dari para wakil mereka. Jadi, semuanya dikembalikan kepada rakyat, sebagai konstituen yang mempunyai legalitas secara sah sebagai warga Negara.

Kembali kepada Bapak Mahfud MD. Publik hingga kini tentu masih menunggu keputusan Pemerintah yang berkaitan dengan polemik dalam struktur penyelenggara pemerintahan. Juga terhadap para wakil rakyat, yang dianggap kerap membuat kontroversi dalam menilai dan memutuskan situasi ada. Inilah kisah obrolan para pemuda di warung-warung kopi, dalam melihat bangsa saat ini.

Ditengah maraknya upaya wacana politik pra pemilu, justru Bapak Mahfud MD yang kini menjadi sorotan. Fakta yang berhasil direkam mengenai sepak terjang beliau, memang masih tetap menjadi "kopi panas" yang dapat diminum melalui setiap sruputan. Secara tendensius memang, yang dinanti adalah, kemana arah politik Bapak Mahfud MD pada pemilu tahun depan?

Apakah akan mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres? Publik masih menerka-nerka tentunya. Pun perihal obrolan di warung kopi, yang seolah mengambil kebijakan dengan mencocokkan beliau dengan para calon lainnya. Dengan disertai pengandaian secara terbuka, yakni harapan bagi masa depan bangsa kelak.

Khususnya dari para generasi muda, yang tentunya mengharapkan perbaikan yang signifikan terhadap sistem dan laku pemerintah ataupun wakil rakyatnya. Tentu harapan lebih baik adalah jaminan bagi mereka dalam menentukan pilihannya dalam pemilu kelak. Berbekal ragam realita politik yang berkembang selama beberapa bulan kedepan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun