Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pertempuran Tabanan Jelang Puputan Margarana

18 November 2022   05:30 Diperbarui: 19 November 2022   22:43 1740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Denpasar dari Monumen Bajra Sandhi, Bali (Sumber: dokpri)

Keputusan Pemerintah Republik Indonesia dalam perjanjian Linggarjati seperti yang telah disinggung pada artikel sebelumnya, tentu meninggalkan kesan negatif dibenak para pejuang. Walau panji Merah Putih tetap dikibarkan dalam setiap pertempuran. Begitupun dengan kisah pertempuran di Bali, pasca Linggarjati ditetapkan.

Seperti ada yang hilang, antara pejuang di wilayah Republik dengan yang berada diluar area perjanjian. Terputusnya komunikasi terhadap kesatuan militer di pusat, faktanya bukan malah menyurutkan tekad dan semangat juang dalam melakukan pertempuran. Baik di Kalimantan, ataupun Sunda Kecil (dalam peristiwa ini adalah Bali).

Sebelumnya, Bali memang telah dikuasai oleh Belanda sejak 3 Maret 1946, maka para pejuang Republik yang terkonsolidasi di area Banyuwangi pun bersiap memberi perlawanannya. Sekiranya ada tiga gelombang eksodus pasukan Republik dari Jawa ke Bali. Hal ini terjadi sebelum Linggarjati disepakati.

Di bawah komando I Gusti Ngurah Rai, yang telah menorehkan nama emasnya dalam pertempuran amphibi pertama di Laut Bali pada 5 April 1946. Pasukan Republik yang terkonsolidasi di Bali pun langsung bergerak cepat membangun sel-sel kekuatan bersama rakyat. Karena, sebelum pecah pertempuran, sehari sebelumnya pasukan I Gusti Ngurah Rai telah berhasil menguasai daerah Yeh Kuning.

Pertempuran-pertempuran singkat yang  terjadi di Baluk, Batuagung, Yeh Embang, sektor Jembrana, sekiranya dapat dijadikan sebagai unjuk eksistensi para pejuang Bali menentang Belanda. Belum lagi dari beberapa desa lain yang turut serta membangun kekuatan laskar pejuang, seperti di Lumbung, Tegaljadi, hingga Marga, sektor Tabanan.

Sedangkan elemen-elemen TKR/TRI yang telah berada di Bali pada akhirnya mampu memobilisasi kekuatannya di sektor Tabanan secara besar. Nah, disinilah peristiwa pertempuran dengan pasukan Belanda terjadi. Sedianya, I Gusti Ngurah Rai bersama pasukannya, telah bersiap melancarkan serangan dari segala penjuru terhadap tangsi Belanda beserta gudang amunisinya.

Pada tanggal 18 November 1946, baku tembak pun pecah memecah kesunyian dihari itu. Beberapa pasukan pengawal dengan segera berhasil dilumpuhkan, karena mereka melihat kekuatan besar seolah telah mengepung tangsi dari setiap penjuru. Padahal, pasukan yang dihimpun oleh I Gusti Ngurah Rai rata-rata adalah kaum tani, yang hanya bersenjata klewang dan golok.

Tentu. Kemenangan mutlak atas gudang senjata dan amunisi yang sedianya akan dipergunakan pada berbagai medan pertempuran. Ada sekitar 36 karabin, 2 senapan mesin berat, 2 senapan mesin ringan, ribuan peluru serta peledak dapat diambil alih oleh para pejuang. Sebuah momentum yang dapat meningkatkan semangat juang rakyat Bali telah diraih.

Pada masa transisi ini, tentu tidak ada lagi dukungan Pemerintah Republik terhadap apa yang terjadi diluar wilayahnya. Maka, sikap ksatria dan berani dari rakyat Bali yang angkat senjata tentu saja patut diacungi empat jempol. Mereka tidak segan untuk membuka jalur-jalur logistik antar desa demi mendukung para pejuang.

Apalagi sosok I Gusti Ngurah Rai, terbilang sangat disegani oleh para pejuang di Bali. Kemampuannya dalam memobilisasi rakyat sudah tidak diragukan tentunya. Karena usai peristiwa perebutan senjata di Tabanan, pasukan pejuang memilih untuk mengundurkan diri ke arah utara menuju desa Marga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun