"Tidak ada yang sekonsisten Abang Buyung dalam membela kebenaran", seperti itulah kiranya kata-kata dari kawan-kawan di LBH Jakarta. Bukan berarti menegasikan peran pejuang-pejuang hukum lainnya, tetapi lebih mengedepankan pendekatan sejarah yang tentu saja berangkat dari fakta dan data. Khususnya mengenai sejarah latar belakang beliau.
Abang Buyung, adalah sosok yang tidak tergantikan, menurut penulis. Hingga akhir hayatnya, berjuta pengalaman secara konsisten beliau kisahkan secara lintas generasi. Tanggal 23 September 2015, beliau wafat di RS Pondok Indah, karena sakit. Tidak ada kata lain yang dapat penulis kisahkan mengenai beliau, selain kalimat "jaga kebenaran itu dengan nyawa". Semoga bermanfaat.