Walau pada suatu waktu, Tan Malaka pernah melancarkan protesnya terhadap kabinet Syahrir pada 1946. Dengan membentuk poros perjuangan yang terkenal dengan nama Persatuan Perjuangan. Berbekal dukungan dari Jenderal Soedirman dan Bung Tomo, Tan Malaka berani mengkritik pemerintah yang kala itu mengedepankan perjuangan diplomasi dibanding bertempur. Tetapi hal itu dilakukan hanya demi tujuan kemerdekaan mutlak. Dengan proyeksi merdeka 100 persen yang fenomenal itu.
Seorang tokoh revolusioner kelahiran Pandan Gadang, Suliki, Sumatera Barat pada 2 Juni 1897 ini gugur di sebuah dusun kecil bernama Selopanggung, Kediri, pada Februari 1949 dalam sebuah insiden. Sebagai seorang pendiri dari Partai Murba, yang memiliki segudang kiprah hanya demi kemerdekaan Indonesia.
Semoga dapat menambah pengetahuan kita terhadap khasanah sejarah Indonesia, dengan ragam tokoh dan para pahlawannya. Serta tidak lekang oleh waktu dan distorsi perubahan zaman dengan tetap menjaga identitas bangsa yang merdeka.