Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapa Kenal Sakerah?

28 Mei 2022   17:29 Diperbarui: 28 Mei 2022   17:30 2549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sakerah (feriartjingga/ deviantart.com)

Seorang sosok berperawakan besar, tegap, dan mempunyai ciri khas kumisnya yang melintang. Yap, beliaulah Sakerah, seorang pejuang dari Pasuruan yang menjadi simbol perjuangan masyarakat Jawa Timur hingga masa mempertahankan kemerdekaan. Jago dari daerah Bangli ini selain terkenal karena keahlian silatnya, ilmu kanuragannya pun dapat dikatakan sebanding dengan jago dari Betawi, Pitung.

Sakerah memiliki nama asli Sadiman, seorang tokoh masyarakat yang hidupnya berkecukupan, karena berasal dari kalangan ningrat. Nama Sakerah sendiri diambil dari bahasa Kawi, yang artinya ramah dan suka menolong. Pada masa kolonial Belanda, identitas ningrat lekat dengan stigma negatif, karena dianggap dekat dengan penguasa asing. Tetapi tidak dengan Sakerah, beliau justru dekat dengan masyarakat yang tengah menentang kolonialisme di Indonesia.

Beliau sendiri memiliki pekerjaan sebagai mandor di sebuah perkebunan tebu, Kancil Mas, Pasuruan. Sikap tegasnya dalam memimpin perekebunan disukai oleh masyarakat, karena sifat keberpihakannya kepada masyarakat dalam kesejahteraan hidupnya. Ya, beliau memang kerap terlibat bentrokan dengan jago-jago sewaan Belanda, yang suka mempekerjakan buruh dengan tidak layak. Selain itu, Sakerah juga tidak segan-segan membantu para pekerja yang tengah berhadapan dengan masalah di perkebunan.

Karena sifatnya ini, kemudian banyak diantara penguasa kolonial yang tidak suka dengan tindak tanduknya. Seorang mandor yang berpihak kepada perjuangan rakyat untuk menentang Belanda. Maka, banyak disewalah para jago bayaran, yang kemudian ditugaskan untuk menyingkirkan Sakerah.

Masyarakat Pasuruan mengenal sosok Sakerah adalah jago yang memiliki kesaktian diatas rata-rata para jago. Beliau kebal terhadap senjata tajam, dan bahkan peluru. Pasukan Belanda yang beberapa kali mencoba untuk menembaknya, dikatakan tidak mampu untuk menandingi kekuatannya, walau beliau hanya berbekal dengan senjata clurit. Fyi, clurit yang dipakai beliau ini bukanlah sembarang senjata, tetapi senjata khas Madura yang konon memiliki kesaktian luar biasa.

Yap, hampir serupa dengan kisah Pitung. Akhirnya, pada suatu kesempatan, musuh-musuhnya berhasil mengetahui kelemahan Sakerah. Dimana penggunaan peluru emas, juga diberlakukan ketika musuh hendak menaklukkannya. Alhasil, usai ditaklukkan, jasad Sakerah dipisahkan menjadi empat bagian, dan dikuburkan ditempat yang berbeda. Maka, usai insiden tersebut, simbol perjuangan rakyat Pasuruan sirna bak ditelan bumi.

Tetapi, kita masih dapat mengetahui kisahnya dari berbagai macam tutur yang beredar di masyarakat Pasuruan hingga Madura. Sebagai sosok yang mampu memberikan semangat juang pada masa-masa selanjutnya. Dengan identifikasi kaos lurik berwarna merah putih, yang jadi kebanggannya ketika berjuang. Berbalut jubah hitam, yang artinya adalah keabadian. Yap, itulah Sakerah dengan kisah perjuangannya. Semoga dapat memberi informasi bagi kita semua, khususnya generasi muda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun