Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mei Berdarah di Benteng Duurstede

16 Mei 2022   23:17 Diperbarui: 9 September 2023   00:07 4977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benteng Duurstede, Saparua, Maluku Tengah (wikiwand.com)

Tanggal 20 Mei 1817, pasukan bala bantuan Belanda datang untuk menyerang Benteng. Tidak lama, sekitar 200 tentara pimpinan Mayor Betjes pun dikalahkan oleh pasukan Pattimura dari dalam Benteng yang dikuasainya dan hanya meyisakan 30 tentara yang selamat.

Walau pada akhirnya perlawanan Pattimura berakhir akibat pengkhianatan oleh para pemimpin Maluku. Seperti Raja Booi, Patti Akoon, dan Tuwanakotta. 

Tetapi perjuangan Pattimura telah menyebar luas ke seluruh wilayah Maluku, yang membuat perjuangan melawan Belanda berlanjut walau Pattimura bersama teman-teman seperjuangannya telah ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.

Quote paling epik dari Pattimura yang sekiranya dapat dikenang oleh generasi saat ini adalah, "Pattimura-Pattimura tua boleh dihancurkan, tapi kelak Pattimura-Pattimura muda akan bangkit". 

Sekiranya semangat juang Pattimura ini dapat menjadi inspirasi kita semua. Terlebih ketika kita mengenang perjuangan Martha Tiahahu, gadis berusia 17 tahun, yang berani mengangkat senjata untuk menentang kesewenang-wenangan penjajah Belanda kala itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun