Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cut Nyak Mutia Perempuan Pejuang dari Tanah Rencong

31 Juli 2021   22:06 Diperbarui: 31 Juli 2021   22:25 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Akhir Gerilya Sang Perempuan Pejuang

Area persembunyian Cut Mutia mulai terdeteksi oleh Belanda di daerah Alue Kurieng. Walau sempat melancarkan serangan pada pos Belanda disana, ia bersama pasukannya yang tinggal sedikit tidak mampu berbuat banyak ketika pasukan Marsose datang turut berperang.

Ia berupaya kembali masuk hutan bersama puluhan pasukannya. Minimnya amunisi juga semakin memberatkan perjuangannya. Berbekal rencong, tombak, dan panah tidak jadi soal tatkala puluhan pasukannya mengucap sumpah setia berjuang hingga akhir nyawa.

Alue Kurieng dengan segera dikepung oleh para pasukan Belanda bersama Marsose. Akses ke area hutan diblokir dalam usaha mencegah pelarian pasukan Cut Mutia. Pejuang perempuan dari Aceh Utara ini terdesak tanpa ada harapan untuk bertahan.

Diakhir pertempuran tersebut, ia tetap mengangkat rencongnya untuk melawan. Seluruh pasukannya telah gugur, dan ia tidak mau menyerah atau ditangkap. Sebutir peluru yang menembus kepalanya mengakhiri perjuangannya melawan penjajahan di Tanah Rencong.

Ia gugur sebagai kusuma bangsa. Sebagai seorang ibu yang menginginkan kemerdekaan bagi anak cucunya kelak. Sebagai seorang perempuan yang tidak sudi melihat tanah airnya dijajah oleh bangsa asing. Ialah Cut Mutia, namanya telah abadi dalam lembar sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun