Mohon tunggu...
hendra
hendra Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa S2 PPKn Universitas Negeri Padang

goresan tulisan, lukisan sejarah !!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Permasalahan Sepak Bola Indonesia Cuma Satu: Semuanya!

3 Mei 2021   13:29 Diperbarui: 11 Oktober 2022   12:34 3838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Suporter timnas U-19 Indonesia memberikan dukungan saat pertandingan melawan timnas U-19 Iran di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (7/9/2019). (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI via kompas.com) 

Kalau kita rontgen satu persatu tubuh sepak bola Indonesia, maka akan kasihanlah kita karena ternyata sepakbola kita sudah sangat renta. Semua anggota tubuhnya sudah terpapar racun dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dari pengurus PSSI hingga suporter yang fanatik dan cinta mati.

Sumber gambar: bolaskor.com
Sumber gambar: bolaskor.com

Di tataran pengurus organisasi tertinggi, kalo boleh jujur, blio-blio yang megang setir diatas patut dipertanyakan kapasitasnya. Kita akui mereka adalah figur hebat di bidang politik, ekonomi, dan lain-lain, namun mereka bukan apa-apa di sepak bola kita. 

Sudah terlalu sering sepak bola dikendalikan oleh tokoh-tokoh yang lebih sering menonjol sisi politisnya. Tanya saja sama pak Edy yang suaranya melejit ketika berstatus ketua PSSI. 

Ketika pertama kali terpilih 2016 lalu, blio mengucap banyak janji untuk kemajuan sepak bola. Ah, sudahlah. Orang yang sedang dalam kegembiraan bisa menjanjikan apapun, bahkan gunung emas sekalipun.

Pak Nyalla pun sebelumnya tak jauh beda. Berhasil menjadi sosok utama dalam sinetron PSSI vs KPSI, Pak Nyalla yang pernah jadi timses salah satu pasangan capres-cawapres berhasil menjadi presiden negara PSSI dan juga membuat negara PSSI semakin kental aura politisnya. Pak Nurdin Halid sebelumnya sami mawon. 

Politisi di lingkaran sepak bola akan membuat sulit perkembangan bola Indonesia. Bukan masalah backgroundnya, tapi fokusnya bakal berbeda segimanapun si ketum dari politik berjanji tidak mencampurkan bola dengan politik. Lagi-lagi ini politik. Bukankah di politik janji adalah hal paling gampang diucapkan?

Timnas menang sekali saja kadang mereka menunjukkan jasa mereka. Bukan begitu, pak Iwan ? upps... belum lagi rebutan posisi waketum atau anggota Exco.

Betewe di Indonesia pengurus dipilih dari pengurus klub. Jika pengurus klub terpilih jadi pengurus PSSI, pengurus tidak wajib mengundurkan diri dari klub. Lucu ya? Mereka yang tanding, mereka yang buat aturan, mereka yang juara. Wajar jika isu pengaturan skor kemudian mencuat.

Polemik ini nyatanya juga tidak dibuktikan dengan kinerja mereka. Jadwal saja masih kacau. Belum lagi soal kepastian liga dimulai. Klo diibaratkan pacar, bisa saja bakal ditinggalkan karena keseringan menggantung tak bertali. Sayangnya, pemain dan klub Indonesia adalah sosok paling setia di muka bumi.

Pemain tidak kalah mengherankan. awal tahun ini medsos diramaikan oleh kebiasaan makan atlet yang tidak sehat. Menu paporit berupa nasi bungkus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun