Mohon tunggu...
Hendra Fahrizal
Hendra Fahrizal Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Certified Filmmaker and Script Writer.

Hendra Fahrizal, berdomisli di Banda Aceh. IG : @hendra_fahrizal Email : hendrafahrizal@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Cerita Seorang Bapak: Ikut Program Bayi Tabung dengan Dokter Binarwan Halim

11 Mei 2018   23:30 Diperbarui: 29 September 2020   00:15 43881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, di sinilah makna bayi tabung itu sebenarnya. Bayi tabung hanyalah memindahkan sel telur dan sperma ke dalam sebuah tabung khusus selama 3 hari, lalu dimasukkan kembali dan istri hamil seperti biasa. Ini berbeda dari banyak tafsiran orang-orang bahwa bayi tabung adalah bayi dikembangbiakkan dalam tabung hampir seluruh masa pembuahannya di luar rahim. 

Sebelum pulang kami diberi obat-obatan, karena salah satu efek samping OPU adalah nyeri dan perut kembung. Pada efek yang lebih ekstrim adalah muntah-muntah. Tapi untungnya, istri tak mengalami itu, atau setidaknya tidak begitu signifikan, dia relatif baik-baik saja.

Tiga hari kemudian HP saya berbunyi dan diminta datang besok untuk melakukan embrio transfer. Di rumah sakit, dokter menjelaskan dari 8 sel telur yang dibuahi, 5 berhasil dengan baik, 3 lainnya tak baik atau tak berhasil. Jadi dokter memutuskan untuk memasukkan 2 embrio dulu. Sisanya akan dibekukan dan baru akan dipakai bila 2 embrio ini gagal atau ingin program hamil lagi bila tindakan ET ini berhasil membuat hamil.

Keterangan foto : Istri menunggu giliran tindakan OPU.
Keterangan foto : Istri menunggu giliran tindakan OPU.
Proses ET ini cukup singkat. Saya boleh masuk melihat ke ruangan tindakan dan melihat di monitor bagaimana embrio masuk ke dalam rahim. Dokter memasukkan kateter, embrio disuntikkan. Selesai. Tak sampai satu menit. Istri lalu diminta berbaring selama 2 jam.
Keterangan foto : Istri setelah di ET.
Keterangan foto : Istri setelah di ET.
Sebenarnya selepas dari sana saya ingin kembali ke hotel karena biaya hotel sudah dibayar full sampai tiga hari kedepan. Tapi melihat seluruh pasien bayi tabung yang ditindak di hari yang sama semua pada menginap di rumah sakit Stella Maris yang berada di lantai bawahnya, saya jadi ikut-ikutan juga. Ya sudahlah, biaya hotelnya jadi hangus.

Keterangan foto : Frontline RS Stella Maris.
Keterangan foto : Frontline RS Stella Maris.
Kami menginap di RS Stella Maris selama 2 malam. RS ini pelayanannya bagus sekali. Pelayanannya boleh dibilang kelas satu. Slogan We Serve You as Our Family seperti pada foto emang bukan sekedar jargon. Ruangan dan toilet sangat bersih. Pasien benar-benar dipantau. Makanan sehat tersaji 3 kali sehari plus snack setiap pukul 10 dan 16. Dengan biaya yang kami keluarkan, pelayanannya sangat sepadan. Begitu check out, kami diminta menulis kritik saran. Dari situ saya tahu kenapa RS ini bagus.
13-5af5ba2add0fa87629330092.jpg
13-5af5ba2add0fa87629330092.jpg
Dari sana, kami terbang kembali ke Banda Aceh. PR-nya adalah, dua minggu setelah ini, kami diminta cek darah (BetaHCG). Boleh dilakukan di lab lokal (kami lalu memilih prodia) untuk penentuan kehamilan. PR lainnya banyak sekali, istri dilarang melakukan pekerjaan berat, makanan harus sehat sebagaimana syarat pasca OPU. Jadi, istri kembali bedrest selama dua minggu dan tak masuk kantor. Walaupun, kata dokter bedrest itu tak wajib benar asal tak ada kegiatan berat. Tapi, biar afdol, ya sudahlah bedrest saja.

Perlu saya tekankan, dalam melewati proses bayi tabung ini, bila istri bekerja, maka memiliki atasan yang "pengertian dan baik hati" adalah berkah tersendiri. Istri saya bekerja di sebuah bank, dan hingga saat ini ia sudah begitu banyak meminta izin (bukan cuti, jatah cutinya sudah habis), bahkan untuk bedrest ini istri saya izin sampai 1 bulan. Secara cuti tahunan cuma 12 hari, cuti 1 bulan itu tidak mungkin, kecuali sakit. 

Nah, program hamil, dan bedrest pada saat hamil, tidak dinyatakan sebagai izin sakit bagi kantor. Tapi, kebetulan di kantornya ada skema cuti tanpa tanggungan, yaitu cuti tanpa digaji. Boleh diambil hingga maksimal setahun.

Ya sudah, kami ambil itu selama 2 minggu dulu sampai hasil BetaHCG (penentuan kehamilan). Dan atasan istri saya sangat mendukung dan memahami kondisi kami. Saya tak yakin kalau bukan beliau atasannya, mungkin izin-izin yang serba banyak ini akan sulit diperoleh.

Begitu pula dengan suami, kalau bukan karena saya wiraswasta dan berusaha sendiri, boleh jadi saya akan mendapatkan kesulitan yang sama untuk izin pada atasan, sebentar-bentar seperti ini, karena pasti akan mengganggu kinerja.

Sambil menunggu tes penentuan kehamilan atau BetaHCG di minggu kedua setelah ET, saya iseng minta istri saya tes uji kehamilan pakai testpack merk Akurat. Ada garis sangat halus pada hasil testpack. Saya tak berpikir macam-macam karena hal itu pernah terjadi dulu.

Pada hari ke 14, tanggal 23 Agustus 2017 lalu. Kami ke lab Prodia dan melakukan test BetaHCG. Esoknya mengambil hasil dengan hasilnya adalah 851. Saya tentu tak mengerti hasilnya. Cuma ada tulisan rujukan <5. Nah, kalau ini saya pernah baca di artikel di internet, kalau <5 katanya tidak hamil. 

Mulai galau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun