Mohon tunggu...
Hendra Ari
Hendra Ari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebuah Keberhasilan yang Berharga dalam Hidupku

16 Desember 2017   13:57 Diperbarui: 16 Desember 2017   14:00 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keberhasilan berarti kebebasan, kebebasan dari rasa takut, rasa cemas, rasa frustasi dan juga kegagalan. Keberhasilan juga berarti sebuah kemenangan, namun untuk bisa meraih yang namanya keberhasilan, dibutuhkan keyakinan untuk mencapainya. Ketika kita merasa yakin, maka secara otomatis kita akan memperoleh sebuah kekuatan, keterampilan, dan juga energi yang diperlukan untuk sebuah keberhasilan. Ketika kita percaya pada diri sendiri bahwa kita mampu melakukannya, maka kembangkanlah dan bangkitlah untuk mulai melakukannya.

Perlu diketahui, tidak ada satu pun bentuk keberhasilan yang mampu kita capai dengan hanya menggantungkan harapan dan kepercayaan diri saja, namun juga perlu usaha dengan tekad yang kuat untuk melakukannya. Seperti banyak contoh kisah inspiratif yang berhasil mengubah jalan hidup seseorang, misalnya seperti kisah yang datang dari seorang seniman yang berjuang melawan hingga menang melawan kankernya. 

Sekitar 2 tahun yang lalu seorang seniman dari Moskow, Rusia bernama Rinat Karimov membuat sebuah akun instagram dengan nama @rinat_vs_lymphoma. Akun tersebut ia buat sebagai penyemangat dirinya dalam berperang melawan Limfoma, sejenis kanker yang menyerang limfosit, yaitu sel darah putih yang membentuk sistem kekebalan tubuh seseorang. Setelah hampir 51 minggu Rinat berjuang, akhirnya sang seniman mengatakan kepada 86.000 pengikutnya bahwa ia menang. Berkat semangat dan motivasi yang kuat dalam dirinya, ia berhasil melawan penyakit ganas yang dideritanya. 

Dari kisah inspiratif tersebut, satu hal yang seharusnya menjadi inspirasi besar bagi kita adalah bukan masalah seberapa besar hambatan atau rintangan yang kita hadapi, tapi seberapa kuat kita mau berjuang dan percaya akan diri sendiri bahwa saya mampu berjuang lebih kuat dari rintangan di depan sana.

Tidak hanya dari tokoh-tokoh besar, bahkan setiap orang pun sesungguhnya mampu mencapai titik keberhasilan. Jangan hanya pandang hal-hal yang besar seperti berhasil melawan penyakit mematikan atau berhasil bangkit dari kemiskinan dan kemudian menjadi orang yang selalu dipandang tinggi. Bahkan kadang tanpa sadar sebenarnya dari hal-hal kecil pun seseorang sering sekali melakukan sesuatu yang berhasil membuatnya menjadi lebih baik. Contoh sederhananya adalah, saat kita mampu mengubah gaya hidup yang awalnya sangat bebas menjadi lebih berbatas, yang pada dasarnya pendiam dan suka menyendiri menjadi lebih terbuka dan mudah bergaul, bahkan kadang dengan sendirinya sifat kekanak-kanakan perlahan hilang dan menjadikan diri lebih bijak dalam suatu permasalahan tertentu. Hal-hal sepele tersebut sesungguhnya juga merupakan suatu wujud keberhasilan dalam pribadi seseorang.

Adapun dalam essay ini saya ingin menjelaskan beberapa keberhasilan yang sudah saya raih selama hidup saya. Dulu, saya adalah orang yang mempunyai kepribadian keras dan egois. kasar dalam bertutur kata dan selalu mengedepankan  emosi dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada.

Pernah terjadi suatu masalah beberapa tahun yang lalu ketika saya masih SMA  pernah miliki masalah dengan sekolah SMK masalah tersebut didasari karena salah satu anak SMK tersebut mengganggu pacar dari teman saya tanpa berpikir panjang saya bersama teman-teman saya memutuskan pada saat itu juga untuk mencegat anak tersebut ketika pulang sekolah dan menghajar anak tersebut. Tanpa tahu ujung pangkal permasalahan yang ada, saya langsung menghajar anak tersebut sampai babak belur. akhirnya permasalahan tersebut sampai terdengar oleh banyak pihak sampai keorang tua kami dan pihak sekolah dan kemudian pihak sekolah kami mengambil keputusan dengan memberikan sanksi berupa pemberhentian kegiatan sekolah selama 3 hari (skorsing).

Mengetahui kejadian tersebut, orang tua saya marah besar terhadap saya selama terutama ayah saya, dia adalah orang yang paling kecewa setelah mendapat kabar tentang kelakuan buruk saya itu. Terbukti dengan caranya mengutarakan kemarahannya yang membuat saya tidak bisa lagi berkutik. Kejadian tersebut ialah kali pertama saya melihat ayah saya benar-benar marah, juga kali pertama saya melihat air mata ibu saya yang keluar karena ulah anaknya. Tidak hanya ungkapan kecewa yang keluar lewat kata-kata Ayah, namun setelahnya saya juga dihukum. 

Motor saya dirantai, handphone saya disita, kartu perdana handphone sampai dipatahkan, bahkan saya sendiri pun dilarang untuk keluar rumah selama masa skorsing. Hal tersebut dilakukan dengan harapan agar saya bisa merenungkan perbuatan yang sudah saya lakukan, juga agar memberikan efek jera terhadap saya agar apapun yang saya lakukan ke depannya atas dasar pemikiran yang matang dan tidak mengedepankan emosi.

Setelah mendapatkan masukan dan saran dari keluarga, saya berfikir "pergaulan buruk merusak kebiasaan baik". dan pada saat itu saya memutuskan untuk mengubah tingkah laku saya pada saat itu, mulai dari yang terkecil yaitu membudayakan senyum daripada cemberut. Barulah setelahnya, perlahan-lahan saya mengubah kebiasaan saya dari yang buruk, pelan-pelan menjadi lebih baik. Setidaknya sebagai manusia, saya ingin menjadi orang yang berguna bagi orang-orang di lingkungan sekitar saya. Dan sebagai anak laki-laki tertua di keluarga, saya ingin menjadi contoh dan teladan yang baik bagi adik-adik saya.

Dari kejadian tersebut, keberhasilan yang saya raih adalah saya mampu mengubah tingkah laku dan kebiasaan buruk saya, hingga saat ini saya perlahan-lahan dapat hidup dengan lebih baik. Sedikit saran dari saya kepada pembaca, perubahan yang besar dimulai dari langkah kecil. Ibarat seekor nyamuk yang hinggap di bisul, tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan kekerasan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun