Tentu ada banyak cerita yang disuguhkan soal lansia. Di antaranya yang terkait pada fokus tulisan ini adalah sebagai berikut.
Seorang kawan bercerita tentang kondisi kesehatan orang tuanya sebelum meninggal. Ia bercerita bahwa dulu sebelum orang tuanya masih sehat, ia sering beraktivitas. Walaupun ringan dan sederhana.
Namun, semenjak terjatuh dan kakinya sakit sehingga harus mendapat perawatan total, pergerakannya makin berkurang. Lebih banyak hari-harinya dihabiskan dengan berbaring di tempat tidur. Walaupun sebetulnya sakit yang dideritanya sudah dinyatakan sembuh secara medis.
Kondisinya makin lama menunjukkan penurunan daya tahan fisik. Kakinya yang semula bisa diluruskan, lantas makin menekuk. Jika diluruskan kembali, ia merasa kesakitan. Dan begitulah, tulang kakinya seperti mengikuti kebiasaan. Sulit untuk digerak-gerakkan kembali seperti semula.
Alhasil, keseharian yang dulu masih rajin berjalan-jalan atau sekadar melakukan aktivitas ringan seperti menyapu, sudah tak bisa lagi dilakukannya. Â Di atas tempat tidur itulah hari-hari dilalui.
***
Senada dengan itu, kawan yang lain juga bercerita bahwa kondisi orang tuanya kini juga mengalami penurunan kekuatan fisik. Padahal dulunya rajin. Setiap hari mampu untuk berjalan kaki untuk mengikuti doa pagi yang jaraknya sekitar 1 km lebih sekali tempuh.
Lama-lama karena merasa malas untuk berkegiatan lagi (minta diantar jemput), saban hari lebih banyak dibuatnya berbaring. Hingga suatu ketika bertemu dengan tetangga. Ia mengatakan, "Bu, kalau Anda cuma tiduran terus. Lama-lama tulangnya mengkerut, lho."
Sontak, seperti disadarkan. Dia merasa ketakutan, apalagi jika harus menjalani terapi di RS. Obrolan ringan mampu membuatnya bangkit lagi. Mau lagi bergerak, minimal berjalan kaki mondar-mandir di sekitar jalan rumah. Melatih kembali kekuatan fisik kakinya.
Tetap Ceria di Usia Senja