Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paskah Perdana vs Hoaks Pertama

17 April 2022   18:30 Diperbarui: 17 April 2022   18:35 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paskah dan hoaks. Bukan sesuatu yang baru (gambar: standtojesus.me)

 

Fakta kebangkitan Yesus yang terkanon dalam kitab Injil punya fakta menarik yang masih relevan hingga sekarang. Apalagi kalau bukan berita palsu alias hoaks.

Injil Matius 28:8-15 adalah cerita pertama tentang hoaks diciptakan setelah fakta kebangkitan Yesus sampai ke telinga para murid dan orang-orang lainnya.

Para Imam Kepala merasa khawatir dengan perkataan Yesus sewaktu hidup. Bahwa Dia akan bangkit pada hari ketiga.

Nah, untuk mengantisipasi akan hal ini, mereka meminta para serdadu/prajurit berjaga-jaga di depan kubur Yesus hingga tiga hari lamanya.

Namun yang terjadi justru sebaliknya. Para penjaga kubur mengabarkan fakta yang sesungguhnya terjadi. Yesus bangkit memang pada hari ketiga itu.

Sontak, merasakan gejala yang tak berpihak ini, Imam Kepala pun menciptakan berita palsu. Jenazah Yesus dicuri oleh para murid-Nya di saat para penjaga sedang tidur.

Tentu saja kebohongan yang sedang dibangun ini justru mengancam keselamatan para penjaga. Merekalah yang jelas akan mendapatkan hukuman jika tak becus menjalankan perintah. Tidur di saat tugas berjaga adalah kesalahan fatal.

Maka untuk mengamankan mereka, seandainya wali negeri Pilatus menginterogasi, para prajurit akan mendapatkan jaminan dari Imam Kepala. Selain itu, mereka juga mendapatkan uang tutup mulut. Hoaks itu terus terpelihara sampai Injil ditulis, sekitar tahun 70-90 Masehi.

Berbanding terbalik dengan itu, para murid dan rasul justru memberitakan kesaksian yang mereka alami. Perjumpaan dan pengalamannya saat berjumpa dengan Yesus yang telah bangkit, tidak membuat mereka takut seperti saat sebelum Yesus ditangkap, diadili dan dijatuhi hukuman mati dengan cara disalib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun