Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paskah, Titik Awal Kehidupan Baru

17 April 2022   17:00 Diperbarui: 17 April 2022   17:02 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pawai obor Paskah oleh berbagai denominasi gereja di Biak, pada Minggu dini hari (17/4/2022). Foto: papua.tribunnews.com

Kalau merujuk bahasa atau sapaan yang dipakai oleh gereja di Timur, kata-kata yang dipakai untuk menyambut Paskah adalah "Christos Anesti!", yang artinya "Kristus bangkit!". Itu diucapkan oleh pemimpin umat. Sedangkan sambutannya adalah "Alithos Anesti!", yang artinya "Benar/Sungguh, Ia telah bangkit!".

Paskah sebenarnya bisa dikatakan sebagai hari raya umat kristiani yang terbesar, terpenting, teristimewa. Lebih dari hari-hari raya lainnya. Jantung iman Kristen terletak pada perayaan Paskah ini. Sebab dari sini pula, titik berangkat penetapan hari-hari raya lainnya dimulai.

Karena Paskah pula, maka pada hari Minggu, orang-orang Kristen pergi ke kebaktian, ibadah, atau misa. Pada dasarnya mereka sedang merayakan Paskah. Merayakan kebangkitan Kristus, yang menurut kesaksian Alkitab menjadi hari pertama dalam pekan yang baru. Sehingga tanpa adanya Paskah, kekristenan tidak akan ada.

Paskah 2022, Momentum Kembalinya Semangat dan Harapan

Pandemi Covid-19 memang agak melandai kini. Tapi berita-berita yang mengulas adanya varian baru, masih juga berdatangan. Kondisi seperti ini bisa menimbulkan kecemasan yang tak akan habisnya.

Sama seperti datangnya Paskah kali ini yang akhirnya bisa dirayakan kembali secara tatap muka, onsite. Ada semangat yang kembali muncul. Ada harapan baik yang telah datang. Semoga datangnya sukacita menyambut Paskah ini bisa terus terjaga...

 

17 April 2022

Hendra Setiawan

*) Sebelumnya:

Puisi: Sudah Selesai bagi-Mu, Belum bagi Kami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun