Beberapa hari yang lalu, saat sedang berselancar di dunia maya, saya agak terkejut dengan postingan salah satu teman. Dalam salah satu unggahan statusnya adalah poster ajakan untuk stop pemberitaan Covid-19.
Sejenak, nalar sehat yang terlatih akan berkata, "Wah ini tidak benar!" Semacam hoaks yang tak kentara.
Benar saja, esok harinya muncul klarifikasi dari akun media resmi milik Pemkot (pemerintah kota) di bidang kesehatan. Terus ada lagi kemudian, berita bahwa kepolisian akan mencari dalang, orang yang menyebarkan poster tersebut.
Mulanya saya kira hal ini hanya terjadi di Surabaya. Ternyata tidak. Justru terjadi di banyak tempat, di kota dan kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Wah ini jelas ada yang bermain. Tidak mungkin dikerjakan satu orang. Bisa juga ini dibuat oleh kelompok yang sama namun dengan orang yang berbeda. Masing-masing membuat sesuai lokasi sasaran. Dari segi bahasa yang dipergunakan sudah identik semua, hanya beda di gambar dan nama lokasi." Demikian analisa sederhana yang muncul.
Gampang kok sebenarnya untuk mendeteksinya. Apalagi jika yang membuatnya kurang rapi dan jeli. Misalnya, khusus konteks gambar poster seperti yang ditujukan buat warga Surabaya seperti ini.
Nah, baiklah, kita analisa sederhana tangkapan layar di atas ini.