Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keindahan Berbagi

20 Juli 2021   18:00 Diperbarui: 20 Juli 2021   18:01 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hati yang berbagi (sumber: pixabay.com/PIRO4D)

"Berbagi itu Indah"
Begitulah kata-kata yang sering diulang
Hingga kami semua hafal di luar kepala

Berbagi itu tidak memandang rupa
Entah siapapun orangnya kalau dia membutuhkan
Ada perasaan lega ketika seseorang bisa membantunya

Berbagi itu kadang tidak kenal waktu
Entah itu pagi siang sore malam
Bahkan waktu orang tidur lelap pun akan dijalani saja

Berbagi itu bukan karena saya punya banyak harta berlebih
Berbagi itu bukan karena saya ingin memamerkan kemampuan diri
Berbagi itu bukan untuk supaya saya dapat pujian sana-sini

Berbagi adalah bentuk keikhlasan
Ketulusan hati dalam memberikan sesuatu
Senyampang saya masih bisa melakukan dan ada kesempatan

Bukan karena suatu saat saya juga ingin diberikan manfaat yang sama
Bukan karena saya mengharapkan imbalan yang lebih dari yang telah saya berikan tadi
Bukan karena ada pamrih yang orang lain tak mengetahuinya

Berbagi ya berbagi, titik
Karena berbagi itu menyenangkan hati
Melihat wajah-wajah mereka yang mendapatkan kesempatan bisa tersenyum bahagia

Berbagi itu indah, karena memang demikianlah adanya
Walaupun ada pengorbanan di dalamnya
Namun terbayarkan lunas saat hati merasa tenang dan tenteram

Berbagi itu memang membutuhkan tenaga, waktu, pikiran, perhatian, dan dana
Berbagi dari yang kita miliki, bukan  meng-'ada-ada'-kan
Berbagi dari niat yang tulus suci sebagai rasa syukur

Momentum berbagi mengingatkan kembali
Kita hidup bersama di bumi yang sama, di lingkungan yang sama
Tak sepatutnya hanya diam tak melakukan apa-apa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun