Hai, kautahu siapa orang yang hebat?
Jangan bilang Superman atau Wonder Woman
Bukan seperti itu maksudnya
Tokoh fiksi yang banyak digandrungi
Orang hebat itu nyata
Benar-benar nyata
Ada di hadapan kita
Namun dia kurang dipandang dan dihargai
Pagi benar dia sudah ke pasar
Lalu mempersiapkan sarapan untuk anggota keluarga
Ketika yang lain baru bangun, ia sudah terlihat segar karena baru mandi
Lantai kotor juga sudah disapunya, lebih bersih dari kemarin
Kalau ngepel, nanti saja, tungggu sepi
Yang penting sekarang, anggora keluarga bisa makan pagi dulu
Anak sekolah, bapak kerja
Rumah sepi, saatnya beraksi kembali
Piring gelas dicuci bersih
Kini tibalah untuk mencuci tumpukan pakaian kotor
Sudah beres, sudah seperempat hari
Tapi pekerjaan belum selesai
Lagi-lagi giliran setrika baju
Memang sih tidak setiap hari
Tapi ini juga menyita waktu
Tak terasa jarum jam menuju tengah hari
Sejenak beristirahat dulu
Tak lupa berdoa untuk hari ini
Juga untuk keluarga dan sanak famili
Sembari menunggu sang buah hati kembali dari sekolah
"Ibu, aku pulang,' sapa si anak
"Ganti baju dulu, cuci tangan dan kaki, terus makan," sahutmu
"Bagaimana di sekolah tadi? Ada PR?" seperti biasa kautanyakan itu
Dikerjakan siang ini atau nanti saja setelah tidur siang, itu sudah jadi pertanyaan yang wajib
Tak terasa, sambil membereskan pekerjaan-pekerjaan kecil lain, sinar matahari mulai redup
Halaman juga pantas dibersihkan dari daun-daun yang berguguran
Tanaman juga perlu perawatan dan mendapat siraman air
Jadilah kau lagi yang mengerjakannya
Ah, cuciannya tadi untung sudah kering
Masuk lagi dalam wadah buat disetrika kapan lagi, bukan hari ini
Si adik, dia sudah bangun
Syukurlah, tak terlalu merepotkan ibu
Adik sudah tahu pada tugasnya
Ia sudah belajar cara bertanggung jawab
Walau dengan cara sederhana sekalipun
Itu sudah membantu pekerjaan ibu di satu hari.