Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Nge-Trik Berburu Buku Murah Bermutu

23 April 2021   18:00 Diperbarui: 23 April 2021   18:06 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi buku paling tebal, 800-an halaman. Trilogi karya Rm. Mangun (repro dok. pribadi)

Memborong buku murmer (murah meriah) bisa jadi alternatif 'wisata otak' yang menyenangkan. Apalagi bisa mendapatkan aneka buku berkualitas bagus, namun dengan harga yang super nyaman di kantong.

Kalau dalam keadaan normal, misalnya uang 100 ribu paling cuma bisa dapat 3-4 buku. Maka dalam pameran, pesta, bursa buku, dengan adanya banting harga dan diskon, nominal yang sama bisa dapat 7-10 buku. Malah kalau sekadar bacaan ringan, komik, dapat 20 buah. Haha....  lumayan. Memenuhi isi rak buku. Walau tak baru sama sekali, tapi kondisi buku masih mulus.

Sayang, aktivitas ini sudah tak bisa lagi dilakukan di masa pandemi seperti sekarang ini.  Toko buku besar banyak yang mengurangi koleksi. Ada yang pindah ke tempat yang lebih kecil. Suasananya jadi beda. Tak lapang dan kurang nyaman.

Meskipun kini disesuaikan model secara online, tetapi memilih satu buku di antara ratusan atau bahkan ribuan, tetap menjadi tantangan yang mengasyikkan. Rasa kaki pegal dan capek tubuh atau haus, terbayarkan lunas jika bisa menemukan buku bermutu, koleksi langka, tapi harga tak melangit.

Menunggu Momentum

Dulu, salah satu cara menyiasati untuk membeli buku bacaan yang baru, buat menambah koleksi, masih menunggu waktu dulu. Bersabar, apakah ada acara pesta obralan buku atau tidak.

Tak jarang, pas tidak butuh atau punya keinginan, tetiba ada baliho, flyer bertebaran. Ya, akhirnya dipaksakan ada yang beralih dari kebutuhan beralih jadi keinginan.

Jadi waktu datang ke suatu acara pesta buku diskon, tidak punya bayangan sama sekali. Hanya sekadar melongok tempat acara. Keinginan mengoleksi buku baru  mulai timbul pada saat berkelana melihat stok yang ada di tempat acara tersebut.

Koleksi buku paling tebal, 800-an halaman. Trilogi karya Rm. Mangun (repro dok. pribadi)
Koleksi buku paling tebal, 800-an halaman. Trilogi karya Rm. Mangun (repro dok. pribadi)
Tips

Biasanya, selain dari harga yang ditawarkan, membeli buku juga melihat dari nama penulis, penerbit, dan tampilan fisik buku. Tampilan fisik berarti dari kualitas kertas atau model tata letak (layout) dan isi bukunya sendiri.

Ketiga poin itu tidak ada yang menjadi prioritas. Bisa saling berbolak-balik letaknya. Setidaknya, itu menjadi alasan kuat, "Ambil" atau "Lupakan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun