Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Cerita di Balik Awan: Adu Kekuatan Hitam Versus Putih

31 Maret 2021   18:10 Diperbarui: 31 Maret 2021   18:12 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Awan Cumulus (kategori C) adalah tanda cuaca cerah, namun terkadang ia juga bisa mengeluarkan air dalam bentuk hujan ringan.

5. Jika terlihat awan Cumulonimbus (kategori C), pertanda akan ada badai petir yang terjadi di suatu tempat.

6. Awan Stratocumulus umumnya memiliki warna abu-abu terang sampai gelap. Orang sering mengira hujan akan segera turun ketika mereka melihat awan ini. Pada kenyataannya, ia hanya menghasilkan sedikit gerimis dari awan ini.

Menafsir Bentuk Awan

Sudah lebih paham ya, dengan penjelasan di atas. Anggaplah itu teorinya. Sekarang, pada praktiknya.

Mengotak-atik bentuk awan di langit ternyata bisa menyenangkan. Membuat otak bekerja dan berkreasi. Melakukan imajinasi. Biar tetap pintar, dan tak gampang kena penyakit pikun. Itu resep kesehatannya.

Jamak dikatakan kalau warna hitam atau gelap itu perlambang keburukan, jelek, jahat, dan seterusnya. Lawannya, warna putih digambarkan sebagai bentuk kebaikan, bagus.

Bentuk awan setidaknya bisa memberikan gambaran perlambang tersebut. Alam ternyata bisa menjelaskan pertanda ini lebih lanjut. Ia memberikan lambang yang amat jelas, yang bisa ditangkap oleh indera. Tidak percaya? Yuk, simak gambar-gambar berikut ini.

Silakan juga kalau mau berpendapat. Berbeda pun tak mengapa. Namanya juga bermain dunia imajinasi. Salah juga tak didenda, benar pun tak dapat hadiah. Hehehe...

(1). Foto Awan Putih

Foto: dok. pribadi
Foto: dok. pribadi
(2). Foto Awan Hitam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun