Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Percaya Diri dan Narsis: Beda Tipis

27 Maret 2021   18:30 Diperbarui: 27 Maret 2021   18:31 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase tangkapan layar wartaekonomi.co.id dan detik.com

Orang Narsis kebanyakan memiliki hubungan personal yang bermasalah. Ia sebenarnya tidak membutuhkan relasi yang lebih dekat, hangat, intim. Ia lebih membutuhkan rasa ingin dikagumi dan dianggap serba lebih, hebat dari orang lain di sekitarnya.

Ekspresi senang, bangga jika hal itu bisa didapatkan. Kalau tidak, reaksinya bisa mudah marah dan agresif (gampang terpengaruh).

Orang PeDe lebih membutuhkan relasi yang baik. Rasa dikagumi bukan yang utama. Maka sikap marah dan agresif, juga jarang dialami.

5. Hubungan Sosial

Orang Narsis merasa lingkungan pergaulan sosial (khususnya dalam hal pertemanan) berada pada dia sebagai pusatnya. Akibatnya ia senang berdebat, mendominasi, merendahkan yang lain. Agar ia tetap dipandang hebat. Tak jarang, orang narsis dipenuhi rasa kecemburuan dan mengundang permusuhan.

Orang PeDe merasa dekat dengan komunitas pertemanannya. Memandang sebaya, setara, menghargai dan bisa bekerjasama.

6. Respon Sukses

Orang Narsis bisa dikatakan sebagai orang yang memiliki rasa iri hati atas keberhasilan orang lain. Ia tidak ingin mendapatkan saingan. Mata orang harus tetap berpusat pada dirinya. Sehingga ada kalanya ia bisa bertindak lebih jauh menjatuhkan si pesaing tadi.

Orang PeDe juga berpotensi iri terhadap kesuksesan orang lain. Tetapi ia tidak akan melakukan 'penyerangan' demi dirinya tetap yang 'terhebat' tanpa sebuah alasan yang jelas dan tepat. Tidak ada kamus yang menyatakan menenggelamkan palor saingan bisa mengangkat kehebatannya.

7. Penghargaan

Terkait dengan poin di atas, orang Pede bisa belajar dari kemampuan orang lain yang mampu melebihi dirinya. Namun, orang Narsis justru melakukan kebalikannya. Ia hanya ingin terlihat lebih berkembang ketimbang orang lain. Tidak mau belajar atau malu jika merasa kalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun