Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Resign dengan Cara Elegan

15 Maret 2021   18:30 Diperbarui: 15 Maret 2021   18:48 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

1. Alasan Keluarga

Bagaimanapun, seenak dunia kerja di manapun tempatnya, tapi kalau keluarga sedang membutuhkan kehadiran kita secara fisik, dengan berat hati, ya resign.

Artinya, pihak keluarga memang benar-benar membutuhkan kita secara lebih dekat. Tidak lagi bisa ditinggal untuk jangka waktu lama, apalagi posisi tempat kerja yang jauh. Tidak ada pilihan lain yang bisa dikompromikan.

2. Alasan Situasi atau Lingkungan

Faktor kenyamanan pada lingkungan tempat kerja adalah salah satu alasan orang tetap bertahan pada dunia yang digelutinya. Meskipun perhitungan secara gaji tak terlalu besar dibandingkan tempat/perusahaan sejenis, misalnya.

Kenyamanan menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan orang mau tetap bertahan atau resign. Biarpun mendapat gaji besar tapi suasana lingkungan kerja tak kondusif, terlihat 'intrik', orang juga tak betah. Lebih baik memilih yang suasananya nyaman dan penuh rasa kekeluargaan. Nilai seperti Itu bisa dianggap sebagai nilai lebih dari sekadar perhitungan matematis nominal.

C. Alasan Psikis

1. Naik Posisi atau Jabatan

Biarpun sudah merasa nyaman dengan dunia kerja yang ditekuni, tapi kalau suatu saat ada tawaran dari perusahaan lain, bisa jadi resign menjadi pilihan. Meskipun risikonya akan beradaptasi kembali, memulai langkah yang baru.

Dengan naiknya posisi atau jabatan, bukankah ini juga akan berpengaruh kepada jumlah gaji yang diterima? Siapa yang tidak mau?

Bisa jadi, ini bukan alasan utama, tapi sebelumnya sudah dipicu oleh faktor A2 dan B2 tadi. Ya, bayangkan saja jika di perusahaan lama, seorang karyawan kesejahteraannya diperhatikan betul. Suasana kerja nyaman dan harmonis. Lalu mengapa resign?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun