Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tidak Butuh Terowongan

14 Februari 2020   19:45 Diperbarui: 14 Februari 2020   19:47 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: sesuai capture media onlne

Kami tidak  memerlukan terowongan
Kami cuma ingin ada terobosan

   Terobosan untuk mengakhiri kesewenangan
   Terobosan untuk menghentikan dramaturgi kedunguan

Kami tidak butuh terowongan
Terowongan yang cuma jadi sebatas simbol penghias belaka
Tapi tidak menjawab persoalan yang ada di depan mata

   Luka...
   Lara...
   Menyaksikan keliaran amarah kembali berpesta pora
   Nada-nada falsifarum terbiar menghambur merajalela

Kami tak butuh terowongan
Kami hanya berharap wujudkan kemanusiaan yang berkeadilan

Apalah gunanya peraturan
Kalau semata cuma untuk akal-akalan
Buat kalah-kalahan
Bagi mereka yang gampang dimarginalkan

   Ketika hukum dikebiri
   Ketika konstitusi hanya jadi tulisan mati
   Untuk apa kesepakatan dimulai
   Kalau ujung-ujungnya malah diiingkari

Kami tidak butuh terowongan
Kami hanya butuh keberanian
Niat baik dalam menegakkan aturan
Aturan yang memang sudah dipersiapkan
Dipersiapkan untuk menjaga ketertiban

   Supaya ada kepastian
   Agar tak ada mereka yang pongah melakukan kesewenangan
   Sok jadi tuan besar berkat kuat kuasa dan jabatan

Jangan...
Jangan biarkan...
Pusaka kebhinnekaan
Kalah dengan ujaran kebencian

Jangan...
Jangan sampai kau tak punya keberanian
Mandul dengan daya paksa modal kata-kata sesat bualan
Hingga kau tak punya nyali memberantas kaum pecinta jotosan?

Di mana wibawamu?
Di mana kekuatanmu?
Di mana nyalimu?

Kami tidak butuh terowongan
Terowongan yang hanya akan membuat kita malah acuh terabaikan

Jika kami diperkenankan memilih bentuk bangunan
Kami butuh sebuah jembatan
   Jembatan yang bisa membuat peradaban jauh lebih manusiawi
   Manusia yang mampu menekan ego diri
   Bukan merasa orang paling suci
   Paling berani karena tak ada yang bisa menghalangi
   Niatan busuk atas nama kamuflase yang Maha Suci

Kami tidak butuh terowongan
Butuh kami hanyalah ketegasan

Jadilah pengayom di atas semua golongan
Lakukan kewajiban di atas dasar kemanusiaan
   Secara adil dan beradab
   Bukan menuruti kelakuan orang-orang biadab

Kami tidak butuh terowongan
Yang hanya membuahkan kebaikan dalam simbol angan-angan

Kami tidak butuh terowongan
Cukup saja untuk segera tuntaskan
Realisasi dari setiap potongan kata-kata manis yang tergagas dari setiap rumusan

*) falsifarum = sesat nalar, logika sesat

Kota Pahlawan
12.02.2020

Hendra Setiawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun