Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pahlawan Lokal

10 November 2017   16:25 Diperbarui: 10 November 2017   16:48 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pahlawan lokal yang dimaksud adalah nama-nama tokoh militer maupun sipil yang sudah wafat di sebuah kota dan dijadikan nama jalan di kota tersebut.

Pada tahun 1965/1966 pasca G30S/PKI, di kampung Kebon Pedes kota Bogor bergelora euphoria semangat membela NKRI dari gangguan PKI saat itu. Pemuda Anshor setempat unjuk rasa mendemo ex kantor salah satu organisasi yang berafiliasi pada PKI. Kantor ex PKI tersebut terletak di jalan Pejagalan, masih kawasan Kebon Pedes.

Pada Agustus 1966 euphoria masih bergelora, para pemuda dan pengurus RT-RK setempat memberi nama dua jalan di kampung Kebon Pedes dengan nama dua pejuang setempat yang gugur pada zaman perjuangan kemerdekaan. Jadilah nama Jalan Kopral Dadi dan Jalan Sersan Safe'i. Sayang nama jalan ini tidak diresmikan oleh Pemerintah Kota Bogor, sehingga seiring berjalannya waktu nama jalan kembali ke nama lama. Jalan Sersan Safe'i kembali jadi Jalan Belender dan Jalan Kopral Dadi sekarang bernama Jalan Kebon Pedes 1.

Adakah pahlawan lokal Bogor yang resmi 'diakui' Pemerintah Kota Bogor? Jika acuannya nama jalan, ada dua pahlawan perang Kemerdekaan yang diabadikan namanya menjadi nama jalan di Bogor Tengah sejak puluhan tahun lalu -lupa persisnya kapan-. Kedua pahlawan Bogor tersebut adalah Kapten Muslihat dan Mayor Oking Jayaatmaja. Rasanya warga Bogor familiar dengan dua nama ini.

Di Bogor Utara juga ada Jalan Kolonel Enjo Martadisastra. Beliau tampaknya tokoh  militer orang Bogor, yang wafat setelah zaman RI merdeka, sebagai penghargaan nama beliau diabadikan sebagai nama jalan.

Pahlawan lain yang namanya menjadi nama jalan di kota Bogor adalah Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal (Besar) Sudirman. Jalan Sudirman sudah ada sejak sebelum 1965, sedangkan Jalan Ahmad Yani ditetapkan pasca pemberontakan G30S/PKI, sebelumnya bernama Jalan Jakarta. Dua nama terakhir tentu saja pahlawan tingkat nasional, bukan hanya pahlawan bagi orang Bogor.

Pahlawan sipil nasional yang diabadikan menjadi nama jalan di Bogor adalah Oto Iskandardinata. Bahkan selain nama asli, sebuah jalan dinamai nama julukan Oto Iskandardinata, itulah Jalan Jalak Harupat. 

Mungkin masih ada pahlawan lain yang terlewat dari catatan saya. Mereka tetap pahlawan, sekalipun hanya pahlawan lokal. Rasanya para pahlawan ini pada masa hidupnya tak pernah bercita-cita jadi pahlawan apalagi ingin diabadikan jadi nama jalan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun