Mohon tunggu...
Hendi Nukasep
Hendi Nukasep Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hidup hanya sekali, manfaatkanlah sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Super Vulcano, Dua Diantaranya di Indonesia

29 Oktober 2010   12:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:59 2531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kawah
Begitu dahsyatnya letusan Gunung Tambora dapat dilihat dari bekas/sisa pecahan puncak gunung tersebut pada saat ini yang berbentuk kaldera. Lebar kaldera dari hasil ledakan, berdiameter kurang lebih 8 kilometer dan mempunyai kedalaman kurang lebih 5,6 kilometer dari bibir kawah teratas. Sisa kawah kaldera pada Gunung Tambora pada saat ini merupakan kaldera paling besar yang masih aktif di dunia.

Pemandangan Kawah Gn Tambora (http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/2/2f/Tambora-kaldera.jpg)

Super Vulcano tidak pernah diam, walaupun terlihat pasif dan tenang, di dalam Super Vulcano magma tetap aktif.
Jadi suatu saat ke depan Super Vulcano pasti akan meletus lagi.
Tapi walau letusannya maha dasyat, namun jarak letusannya ratusan ribu tahun lagi.

Pada saat lempeng vulkanik bergerak di salah satu sisinya (spt gempa di Aceh yg menghasilkan Tsunami) maka sisi-sisi yg lain akan terus mengikuti pergeseran tsb hingga lempeng itu stabil kembali. Itu sebabnya setelah gempa Aceh, disusul loeh gempa-gempa lainnya di seluruh lempeng.

Agar lempeng vulkanis stabil harus terjadi gempa, lamanya kuantitas gempa bisa puluhan tahun kedepan. Jadi juga jgn bingung kalo gempa-gempa akan terus menyusul beruntun utk beberapa puluh tahun kedepan.
Setelah lempeng vulkanik stabil, intensitas gempa akan sangat berkurang.

Jadi tidak perlu mengait-ngaitkan antara gempa, tsunami dan lainnya dengan suatu kemusyrikan, kutukan ataupun pemimpinnya, karena peristiwa seperti itu sudah ada jauh sebelum manusia ada di bumi, dimana daratan atau benua hanya ada satu, Pangaea atau Pangea ; lalu mulai retak diantara lempeng dan saling menjauh dan kemudian menimbulkan gempa dan lainnya.

Gunung Krakatau

Krakatau adalah gunung berapi yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Gunung berapi ini pernah meletus pada tanggal 26 Agustus 1883. Letusannya sangat dahsyat dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat. Suara letusan Gunung Krakatau sampai terdengar di Alice Springs, Australia dan pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali dari bom atom yang meledak di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.

Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.

Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.

Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun