Mohon tunggu...
Gloria Helsinky Helsy
Gloria Helsinky Helsy Mohon Tunggu... -

Famale,Motherhood,comentator

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Demokrasi", Dibalik Keluguan-nya Tersimpan "Amunisi Penghancur Ekonomi Bangsa" dan "Sejuta Kemunafikan"

15 November 2010   01:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:36 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bila kita sebagai rakyat biasa yang awam dan lugu,ketika mendengar kata "DEMOKRASI " akan terbayang keindahan sampul nya,kemanisan kulitnya,keceriaan topeng wajahnya yang selalu senyum dan menawan hati,dan kedermawanan sikapnya yang tampil di permukaan seperti selalu memberikan bantuan-bantuan,ketampanan wajahnya yang selalu memikat semua orang yang memandang.Hingga tak pelak lagi kalau Demokrasi itu selalu mendapat simpati di hati rakyat yang awam ini. Setiap kali di ucapkan kata DEMOKRASI semua tersihir dan terhipnotis terkena halusinasi masal,sehingga tak pelak lagirakyat menganggap "DEMOKRASI '' itu sebagai "DEWA PENOLONG",kepada siapa saja yang mengambilnya sebagai pendamping hidup.

Namun dibalik keindahan dan ketampanan wajahnya,tersimpan racun dan Amuniasi yang akan merubah setiap jiwa yang lurus nan bersih,sikap yang arif dan lugu menjadi seorang "MONSTER'' yang siap menghisap darah rakyat,yang siap mengubah kearifan menjadi "KEMUNAFIKAN".sejuta kebijaksanaan yang menderitakan rakyat.

Oleh Karena itu tak heran kalau rakyat menjadi terheran-heran,setiap saat tertipu,setiap saat terbujuk dan terayu,setiap saat pula rakyat selalu berlanjut dengan penderitaan yang berkesinambungan.Namun itu dia,seperti yang dikatakan di atas,karena sihirnya yang membuat rakyat jadi pelupa dan pemabuk maka sampai saat ini DEMOKRASI masih lekat dihati rakyat.Maka Tersenyumlah para Kapitalis (Monster Ekonomi ) sembari berkedip-kedipan bermain mata dengan para Koruptor,berjabat tangan dengan sang pembuat kebijakan,bergandengan tangan dengan para wakil rakyat,berkongkow-kongkow di sebuah hotel sambil minum teh ,dan sesekali masing-masing kaki berdansa- dansi memberi isarat kalau tangan -tangan mereka harus segera bertindak dibawah meja untuk bersalaman saling memberi dan menerima "Angpau ",setelah itu gol-lah sebuah undang-undang baru yang memihak kepada sipemberi angpau,lalu..lalu.lau.setelah itu?,rakyat menderita,menderita dan menderita untuk kesekian kalinya ...!

Karena melalui seabreg UUD-lah Wakil rakyat menyengsarakan rakyatnya,melalui UUD itu pula para Wakil rakyat dan para pengelola negri tersebut memperkaya dirinya,dan melalui UUD itu pula para Koruptor  tidak lama di dalam jeruji besi,dan melalui UUD itu pula rakyat yang terhimpit ekonomi pada bunuh diri,melalui UUD itu juga para Bankir jahat pada lari keluar negri,melalui UUD itu...itu...itu..juga Korban Bencana sampai saat ini masih ter-katung nasibnya sedang para wakilrakyat ramai-ramai jalan-jalan ke Luar negri,itulah realisasi amanat Konstitusi  yang harus di jalankan,karena mereka semua adalah "Pengabdi Rakyat"

Melalui Demokrasi pula Intitusi -Institusi penegak hukum negri ini menjadi jatuh harga dirinya,wibawa POLRI  menjadi tidak bergigi,tergerus Politik Bunuh Diri ,satu demi satu masuk ke jeruji besi,begitupun Lembaga peradilan yang makin rakus dengan kolusi,hingga jeruji besi kini tak lagi sekuat besi,ia ibarat dinding bilik bambu yang ssudah rapuh,satu kali saja di kipasi uang kertasi sudah jebol hancur nyaris tidak berfungsi lagi.

Akibatnya?........Gayus si Pejuang "Pajak" pergi ke  Bali....jalan-jalan bersama istri.Begitu-pun para penghuni terali besi yang lainnya memiliki hak sama seperti gayus juga..dan konon hal itu sudah lama terjadi hanya saja baru saat ini terbuka tabir "HIPOKRASI " ,Oh.sungguh mengerikan keadaan negri ini....!ini semua buah hasil "D E M O K R A S I "!!!!!!

Demokrasi Penghancur ekonomi bangsa,sebab semua solusi permasalahan hidup di masyarakat dan negara tidak pernah tuntas,alih -alih tuntas permasalahan malahan menimbulkan masalah baru dan penderitaan baru bagi rakyat,sementara biaya yang di keluarkan cukup membuat rakyat menderita,karena akibat semua itu di kembalikan lagi kepada rakyat,melalui kebijakan-kebijakan yang menghisap darah rakyat.

Ah,..daripada sesak nafas  hah..hah..hah.menyaksikan Sandiwara DEMOKRASI ,lebih baik aku berpantun dulu ah...

Kalau tidak kelautan lepas,mungkin  ikan paus tak teramati

Kalau tidak tertangkap wartawan KOPMPAS ,mungkin Gayus masih bebas beraksi

Beli terasi ke Terenggilis,ikan salem tumpah ke dalam sampah

Demokrasi hanya bisa dikikis,dan digantikan sistimnya dengan Daulah Khilafah Islamiyah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun