Mohon tunggu...
Helmy Wijaya
Helmy Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca adalah kunci pintu membuka cakrawala berpikir

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup Mandiri

18 September 2022   15:48 Diperbarui: 18 September 2022   15:50 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kisah ini berawal ketika putriku yang kedua, yang bernama Kak Sy. Biasanya Kak Sy menelepon ibunya diakhir Minggu, tepatnya sore Jum'at. Namun, tidak kunjung telpon dari Kak Sy.

Senin,Selasa, Rabu. Entah kenapa pada rentang Senin, Selasa, Rabu terjadi ujian dari Allah SWT. Yaitu istri dan anakku yang kecil sakit tiba-tiba. Maka, aku fokus kepada anak dan istriku. Laluku bawa ke dokter untuk berobat. 

Kata dokter, anakku radang tenggorokan dan istriku mag kronis serta asam urat.

Kuhanya berdo'a kepada Allah SWT untuk kesembuhan mereka.

Apa yangku panjatkan diijabah oleh-NYA. Namun, ini tidak lama kesembuhan istri dan anakku. Ada kabar, anakku yang kedua jatuh. Istriku syok mendengar berita ini, kucoba untuk menenangkan nya. 

Karena akan berakibat pada dirinya, ku berpikir jernih dan menenangkan diriku sendiri, agar lebih tenang. Ku berpikir, minta tolong kepada istriku untuk menelpon adik lakinya (mang Am), untuk menghantarkan kami menengoknya di asrama.

Karena asrama putriku yang jauh sekali dari tempat tinggal kami. Setiap saat dan detik, kami berdo'a untuk kesembuhan putri kami.

Menurut informasi dari pihak asrama, putri kami itu mendengar suara dari informasi untuk segera berkumpul ada kegiatan di lapangan materi hapalan. Putri kami, buru-buru beranjak dari tempat tidurnya. Pada saat membuka pintu, putriku kepleset. Dan akhirnya mengenai kepala belakangnya. Kami syok, mendengar berita ini. 

Saya berharap pihak asrama memberikan informasi lebih cepat, namun tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Pihak asrama mengakui tidak ada unsur kesengajaan untuk tidak memberikan informasi secepatnya, dikarenakan pihak asrama berusaha menangani masalah putri kami.

Setelah itu, kami memohon kepada pihak asrama untuk memberikan izin pulang untuk berobat di dekat rumah kami.

Pihak asrama hanya bisa memberikan izin, jika dari dokter klinik mengizinkan kepada pihak keamanan asrama.

Kami memohon kepada Allah SWT agar memberikan kesehatan wal'afiat kepada putri kami Kak Sy, tidak ada apa-apa yang berakibat fatal. 

Kami segera meluncur ke asrama putri kami Kak Sy di ujung kota yang melewati jalan yang sangat parah. Demi putri kami Kak Sy, ingin menjemput untuk berobat di dekat rumah kami. Sesampainya di asrama, kami sedih dan iba melihat kondisi anak Kami pucat dan berjalan tertatih menuju parkiran mobil yang diantarkan temannya.

Kami langsung menuju rumah sakit terdekat dari asrama putri kami Kak Sy, kami diuji coba oleh Sang Maha Esa untuk sekian kalinya. Kami menerima dengan ikhlas dan lapang dada, ini semua yang diterima oleh kami.

Putri kami Kak Sy bercerita, ketika itu ia mendengar sirine asrama untuk kumpul segera. Untuk mengikuti kegiatan, disaat beranjak dari tempat tidurnya, tiba-tiba kakinya kepleset menginjak air yang tergenang bekas banjir dekat pintu.

Dengan kejadian ini, putri kami Kak Sy izin selama satu Minggu untuk berobat.

Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan wal'afiat kepada putri kami Kak Sy. Kepada pihak asrama untuk lain kali, tolong segera laporkan kepada kami bila ada putri kami Kak Sy sakit yang parah.

Intinya hidup di asrama penuh dengan kemandirian, perjuangan dan pengorbanan jauh dari kebisingan dunia luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun