Mohon tunggu...
Helmi Yanti
Helmi Yanti Mohon Tunggu... Guru - Guppres. 1076@gmail.com

Helmiyanti Guru MTsN 2 Padang Pariaman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kerikil-kerikil Tajam

29 Januari 2020   11:15 Diperbarui: 29 Januari 2020   11:32 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam kehidupan banyak suka duka yang terjadi,hal itu adalah pesona kehidupan didunia. 

Maka harus dilalui dengan ungkapan rasa syukurdan bersemangat menggapai keberhasilan...ibarat kerikil kerikil tajam yang terus menancap didinding lapisan awan...hujanaan kerikil akan terus berdatangan ketika kita berlari ditengah kabut yang serba hitam...namun keyakinan terus menghujam awan yang hitam kelam agar menjadi awan yang cemerlang...

cemerlang diantara awan yang hitam...

Putih diantara hitamnya pasir yang suram

Tersembunyi dibalik senyum -senyum penghianatan

itulah ujian kehidupan....

Kehidupan ini ibarat angin yang terus bertiup..

semakin kencang menerpa

semakin kuat usaha usaha supaya tidak tumbang

ribuan butiran kerikil tajam terus menghujam

semakin tebal tameng penghalang

takkan menembus semangat sang pejuang...

Cibiran...umpatan...terus menerjang 

semangat sang pejuang tak kan hilang

menggapai impian dan harapan....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun