Mohon tunggu...
Hellobondy
Hellobondy Mohon Tunggu... Pengacara - Lawyer, Blogger, and Announcer

A perpetual learner from other perspectives. Find me on IG : nindy.hellobondy Blog : Hellobondy.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Connecting Happiness di Saat Pandemic

8 Mei 2020   21:28 Diperbarui: 8 Mei 2020   21:30 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu berbuka telah tiba, kami sekeluarga mengawali berbuka dengan doa kemudian makan takjil. Tidak langsung to the point ke makanan besar, setelah tenggorokan cukup basah dan perut sudah ada isi, acara berbuka dilanjutkan dengan shalat magrib bersama.Nah, barulah menyicil makanan inti perlahan. Biasanya keponakanku akan mulai sibuk aktivitas masing-masing, ada yang menonton, main games, ataupun mengerjakan tugas. Dan aku masih berberes-beres terlebih dahulu. Di sela-sela setelah isya, biasanya abangku masih duduk di meja makan, entah itu main games atau nyemil. Saat itu biasanya aku lebih banyak bercerita dengan abangku.

Dari hal-hal yang lagi viral saat ini, diskusi bisnis, kehidupan, dll. Abang juga banyak bercerita tentang pengalaman hidupnya. Bukan bermaksud pamer atau apapun, aku melihat sosok abangku ini orang yang cukup royal memberi, bukan bukan karena ia tajir melipir ataupun bagaimana, tapi ia percaya dengan sedekah maka Tuhan akan melipatgandakan rejeki.

Aku teringat ketika abang bercerita, ia dalam kondisi yang hanya memegang uang seratus ribu. Itupun lembar terakhir yang ada di dompetnya. Tidak lama berselang ia bertemu temanya kemudian mengajak makan, temanya bercerita bahwa ia pun dalam keadaan susah dan tidak ada uang sepeserpun bahkan untuk naik angkot. Setelah beberapa saat, kemudian membayar makan, tersisalah 70 puluh ribu. Abangku ingat akan temanya tadi akhirnya ia membagi uang tersebut dan menyisakan 20ribu untuk "pegangan". Temanya pun pulang, entah percaya tidak percaya tidak lama ada saja rejeki langsung saat itu juga menghampiri, tiba-tiba teman abangku memberikan uang dan ia pun tidak ingat karena apa.  Nah, di sini aku hanya bilang bahwa, aku pun sebenarnya tidak percaya, apa iya sedekah bekerja secepat itu. Tetapi, mendengar cerita abangku langsung aku percaya. Ia juga menambahkan bahwa rejeki itu bukan perkara uang melulu, kesehatan, bertemu orang baru, itu pun bagian dari rejeki. Dan jangan takut untuk bersedekah. Hal itu yang selalu aku berusaha pegang. 

Berbicara sedekah, hematku bukan hanya memberi materi. Dengan tersenyum pun kita sudah dihitung sedekah. Di masa pandemic ini pun membantu teman-teman untuk survive dengan share kembali, bantuin promosi, dan ikut membeli pun ku rasa udah termasuk sedekah. Di masa saat ini juga, kegiatan untuk bersedekah langsung sedikit memiliki tantangan, jelas saja karena kita dihadapkan dengan social distancing/ pyshical distancing. Tapi, itu tidak menghalangi kita untuk bersedekah. Saat ini banyak sekali aplikasi menyediakan "sedekah online". Kita pun bisa berkontribusi untuk menyalurkan bantuan. Tinggal pilih saja, apakah langsung di aplikasi, atau ikut serta kegiatan sosial yang dilakukan oleh teman-teman komunitas kita.

Bersedekah juga tidak harus yang besar-besar kok, beberapa waktu yang lalu, ketika masker dan handsanitiser menjadi barang mewah. Kemudian, kebeneran aku masih ada masker yang diberi temanku, kemudian masih ada stock handsanitiser walaupun tidak banyak. Karena memang aku selalu sedia handsanitiser kemanapun aku pergi. Apalagi, saat itu dan sekarang kondisi Ibu kota dalam zona merah dan sudah banyak yang  dirumahkan. Akhirnya aku mencoba mengirim paket berisi masker dan handsanitiser secukupunya untuk pacar aku yang tidak memiliki masker dan handsanitiser. Agak deg-deg an sebenernya apakah barang ini akan sampai atau tidak. Dengan segenap keberanian akhirnya aku mengirimkan paket melalui JNE, dan syukurnya mereka masih menerima dan aku update terus paket itu. Setelah beberapa hari paket itu pun tiba dengan selamat, dan rasa khawatirku pun cukup berkurang ya paling tidak dia sudah memiliki masker dan handsaniteser untuk berjaga-jaga ketika akan keluar dari kosan. Ternyata melakukan hal kecil ini bisa connecting happiness tanpa rasa khawatir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun