Ah, tak perlu kuhiraukan teriakmu. Kau selalu tampak baik-baik saja dihadapan sebangsamu yang sekarat dan bersedih tengah malam. Engkau berupaya kuat dalam cadarmu, sampai berapa lama?
Manusia Kedua:
Ku puja diam, ku puja diam. Tapi, dia tak selamanya berkuasa!
Manusia Pertama:
Kau pembohong, berlaku seolah-olah kau masih kuat menentangku. Berhenti menjadi pura-pura dan lepaskan tangan dari indra pendengaranmu. Dengarkan! Dengarkanlah!
Manusia Kedua:
Sampai kapan kau juga merasa kuat? Seakan aku yang lemah sendiri dan menanggung seluruhnya?
Manusia Pertama:
Aku memang kuat, lihat! Dalam gelap dan kesunyian, aku tidak menuturkan sepatah kata atau setetes air mata pun.
Manusia Kedua:
Jantungmu masih berdetak?