Manusia Kedua:
Jalani aja dulu, mungkin kelak akan bertemu.
Manusia Pertama:
Andai saja engkau mengerti, dirongrong oleh kepedihan, kesunyian, kesepian, dan gelap sendirian. Engkau akan menemukan dirimu yang kecut dan tak berdaya sama sekali. Api amarahmu tak akan membakar apapun. Kamu akan semakin terbakar adanya!
Manusia Kedua:
Diam!
Manusia Pertama:
Aku belum menguraikannya satu per satu. Rasa kelam itu menghantui, menembus kulitmu dan bersatu dalam darahmu. Ia menjalar dari batang lehermu menuju pikiranmu. Ia mencengkeram kepalamu dan menyesakkan dadamu. Saat itu terang disekitarmu, tetapi gelap penglihatanmu. Apa kamu pernah merasa secuil dari keadaan ini?
Manusia Kedua:
Diam!
Manusia Pertama: