Kesenangan yang membuat orang terpana dengan untaian suku kata menjadi kata hingga sebangsa dengan wacana. Tulisan yang terselip di baris-baris padat dalam halaman yang tak terduga.Â
Pernahkah menemukan satu kata yang asing untuk dipahami? Terkadang mengeryitkan kening. Anehnya, kata itu menyita waktu. Ia terbenam dalam akal dan menunggu terjemahan di kalimat berikutnya.Â
Membaca sudah menjadi kesenian para penikmat pengetahuan. Namun, bagaimana karya tulis itu menyatu. Hanyalah cerita pena yang bersanding dengan buku yang membuat pembaca termenung, merenung, menengadah, telungkup, hingga tak sadar terlelap.
Ya, menulis. Menulis adalah kegiatan yang tidak pernah di akhiri oleh titik. Barang kali, tanda tanya dan tanda seru tidak mengurung liarnya kata untuk terus menjadi untaian makna.Â
Menulis adalah kegiatan menangkap sekumpulan ide dan meramu dalam deretan huruf yang menjamu para penikmatnya. Menulis bukan sekadar membaca kata, tetapi bisa menyampaikan pesan hingga memengaruhi tindakan. Instrumen yang terutama adalah jari-jari yang tunduk pada pikiran.Â
Kegiatan menulis membutuhkan persiapan. Bagi tulisan: Anda dan waktu adalah kuncinya. Namun, bagaimana orang-orang mengalami sulitnya untuk menulis? Selagi Anda dan waktu menyatu, maka alasan apapun tidak menjadi masalah bagi aktivitas menulis.Â
Tidak memberi diri dan waktu bagi tulisan sama dengan tidak menulis. Bagaimana menulis dapat dimulai dengan deretan huruf di dalam lembaran kosong.Â
Sesungguhnya, Anda dan waktu adalah jawabannya. Beberapa hal yang bisa membantu seseorang untuk menulis akan saya jabarkan. Namun, tips ini tidak akan berlaku buat semua orang. Menulis bisa menemukan ruangnya sendiri dalam diri masing-masing orang.Â
1. Biasakan diri untuk menulis
Menemukan ide bukanlah hal yang sulit. Perhatikan apa yang bisa ditangkap oleh indera di sekitarmu. Apakah itu benda yang sudah tidak berguna, benda yang sedang digunakan, atau apa pun itu bisa menjadi bakal ide besarmu. Tuliskan segala hal yang bisa ditangkap oleh indera disekitarmu.Â
Deskripsikan hal-hal tersebut atau ceritakan momen apa yang berkesan dengan benda itu. Jikalau tidak berkesan pun, tuliskan alasan apa yang membuat benda itu tidak berarti bagimu. Sesederhana itu untuk memulainya. Kuncinya apakah ada waktu untuk itu? Apakah Anda ada untuk itu?
