Mohon tunggu...
Helga Evlin Zendrato
Helga Evlin Zendrato Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pecinta Tinta

Berlarilah yang kuat, setidaknya tetap berjalan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tempat Hati Berlabuh

16 Juni 2021   08:00 Diperbarui: 16 Juni 2021   08:08 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku bergegas menatap diri di dalam cermin. Syukurlah, hari Sabtu sekolah libur. Aku ngak bisa bayangkan bagaimana teman-temanku akan mengembangkan imajinasinya bila mendengarkan kisahku. 

Sarapan pagiku hanyalah imajinasi, tangis dan tawa bercampur di indekos yang kecil ini. 

Aku seharusnya lebih gesit merebut paha di tangan kakakku saat itu. Namun, aku menyesal tidak mengalah untuknya. 

Telepon terakhir, kakak akan menikah dua bulan lagi. Ayah dan ibu akan ikut ke rumah kakak. Adikku juga menyewa indekos  untuk menjalani masa awal perkuliahannya. 

Rumah yang artistik dan antik kabarnya akan dilelang. Aku hanya rindu pulang. Rumah yang menjadi tempatku berlabuh dan mengadu adalah tempat yang sama, orang-orang di dalamnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun