Mohon tunggu...
Helga Evlin Zendrato
Helga Evlin Zendrato Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pecinta Tinta

Berlarilah yang kuat, setidaknya tetap berjalan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Makhluk Hidup di Pot

3 Desember 2020   08:30 Diperbarui: 3 Desember 2020   08:48 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anthurium Crystallinum dari keluarga Araceae, tanaman kuping gajah incaran para pegiat aktivitas tanam-menanam. Bermula dari ketertarikan pada satu pot, disusul dua, sekarang berpot-pot. Acap kali saya mengubah lirik lagu menjadi, “Lihat rumahku penuh dengan bunga, ada yang putih dan ada yang merah….” 

Perasaan senang dan gelisah beradu dengan munculnya benih-benih hidup yang berfotosintesis di depan rumah. Kenapa harus gelisah? Hampir tidak ditemukan cela untuk berselonjor di teras rumah. Hampir sesak menaruh barang di halaman depan rumah. Lapangan kosong yang dulu sudah tampak berdesak-desakan dengan makhluk hidup lainnya. Motor yang dahulu terparkir dengan bebas terpaksa berdesak di antara tanaman hidup. Kebiasaan baru menanam, menyiram, memupuk, serta membersihkan daun-daun kering.

"Selamat beradaptasi" -Penciuman beradaptasi dengan media tanam yang mengandung unsur hara sebagai nutrisi bagi tanaman hias. Penglihatan menjadi rileks memandang warna merah di antara daun hijau, ada juga yang biru, putih, jingga, merah jambu, ungu dan warna lainnya akan mekar dan layu pada waktunya. 

Berbeda dengan tanaman yang baru-baru ini berdaun lebat. Bertumbuh semakin lebar dan tidak berbunga. Suara serempak memperbaiki kekeliruan saya yang iseng menyebutkan nama tanaman ini. “Kuping gajah!” ucap perempuan muda yang senang mengoleksi pot-pot cadangan untuk tanaman berikutnya.

Pagi hari saya menemukan bakal daun muda yang berukuran kecil dari akar Anthurium Crystallinum, spontan saya mengulang kebiasaan untuk sebutan si makhluk yang disamakan dengan ciri khas salah satu binatang mamalia. “Eh, coba deh liat! Telinga tikus diapit oleh banyak telinga gajah”. 

Di halaman rumah berkerumun perempuan-perempuan yang senang bercocok tanam. “Ada tikus mati?” dengan serius laki-laki yang berkumis itu menyambar. “Huh, ini KUPING GAJAH, dek!” ujarnya sedikit kesal sambil menjewer telingaku. Kebiasaan ini diadaptasi dari hobi masyarakat yang senang di rumah selama pandemi. 

Meskipun tidak memberi masukan dalam hal materi, tanaman-tanaman ini memberi konten-konten yang menarik untuk diceritakan. Masih banyak nama-nama unik yang berjejer di halaman rumah, seperti cocor bebek, bunga kupu-kupu, lidah buaya, dan jambu monyet. Barang kali, tanaman-tanaman ini memiliki sejarah dengan binatang-binatang yang tidak terlupakan (ha…ha…ha). Terlintas dalam benak tentang orang utan, apakah ini juga memiliki sejarah manusia dan alam semesta? –dengan kognitif yang liar.

Helga EL- 03/12/2020

Bambu Apus

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun