Mohon tunggu...
Helenerius Ajo Leda
Helenerius Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - Freedom

Borjuis Mini dan Buruh Separuh Hati

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengelolaan Bandara Kualanamu dan Nalar Ekonomi Politik Neoliberalisme

2 Desember 2021   20:50 Diperbarui: 2 Desember 2021   21:00 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Akibat menganut sistem ekonomi-politik neoliberal, pemerintahan Indonesia harus melepaskan perannya kepada pasar (investor) dalam mengelola sektor-sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak seperti transportasi, jalan, sumber daya air dan irigasi, telekomunikasi dan informatika, ketenagalistrikan, minyak dan gas bumi dan sektor vital lainnya. Mekanisme neoliberal ini yang dalam rumusan Alexander Jebadu disebut sebagai "Drakula Abad 21".

Karenanya, tundingan bahwa kebijakan pelepasan saham Bandara Kualanamu dapat membahayakan ekonomi dan kedaulatan/otoritas negara, tidak lain merupakan tundingan terhadap kebijakan ekonomi politik neoliberalisme yang telah menjadi suatu modus diskursus yang hegemonik yang mengakar dalam sejarah republik ini. Pengaruhnya begitu mendalam bahkan menjadi praktik kolektif dalam menata dan mengelola negara.

Demikian negara dalam skema ekonomi politik neoliberalisme akan berbentuk menjadi weak state (negara lemah). Yakni negara yang tidak berdaya di hadapan kuasa mondial karena kehilangan kedaulatan dan otoritasnya. Juga menjadi failed state (negara gagal). Yakni negara yang gagal mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi rakyatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun