Mohon tunggu...
Helen Adelina
Helen Adelina Mohon Tunggu... Insinyur - Passionate Learner

Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value - Einstein

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jeda dalam Waktu

17 Mei 2021   16:50 Diperbarui: 17 Mei 2021   20:29 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gurun pasir (pixabay)

Berputar cepat bagai gasing yang berputar pada porosnya
Membentuk lapisan-lapisan vortex yang semakin lama semakin mengecil
Semakin lama semakin cepat, menyangka telah pergi melesat jauh mencapai langit
Lalu tiba-tiba berhenti kelelahan tanpa beranjak ke manapun

Cepat, lebih cepat dan semakin cepat. Entah apa yang dicari
Berkejar-kejaran dengan ilusi bagaikan fatamorgana di gurun pasir
Semakin lama semakin kabur, ditutupi debu-debu yang berterbangan menutupi pandangan
Menyangka telah pergi mencapai oase
Lalu tiba-tiba terhenti dalam kehausan dan kekeringan 

Dalam kebingungan dan kehampaan, bertanya-tanya apa yang terjadi
Lalu tangan sibuk menuding ke semua arah kecuali ke diri sendiri
Wajah di cermin sudah tak bisa dikenali siapa pemiliknya
Yang tampak hanyalah wajah asing yang tampak kosong bagaikan orang mati
Kemana hati dan jiwanya menghilang pergi?

Langit menurunkan butir-butir hujan tanda belas kasih
Memberi jeda dalam waktu, mengisi ruang hampa
Langit berbicara dalam aliran angin lembut
Berilah jeda dalam waktu!

Bahwa waktu tak akan berhenti berputar
Tak perlu dikejar hingga menggelepar
Berilah jeda dalam waktu!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun