Mohon tunggu...
Helen Adelina
Helen Adelina Mohon Tunggu... Insinyur - Passionate Learner

Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value - Einstein

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Beginilah Kalau Punya Pikiran Ngalor-ngidul

25 April 2021   09:45 Diperbarui: 1 Mei 2021   13:47 1368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi obrolan di meja makan. (sumber: pixabay.com/angelladagenhart0)

Ternyata punya pikiran yang ngalor ngidul tak tentu arah memang merepotkan. Suka bertanya hal-hal yang gak ada juntrungannya. Ya ngerepotin diri sendiri karena frustasi tak menemukan jawaban. Ngerepotin orang lain karena dikira nantangin dan dianggap memberontak.

Saya ingat waktu saya makan bareng dengan teman baik saya di salah satu restoran Jepang. Kami makan sambal ngobrol. Waktu saya baru saja menyantap sepotong sushi, saya tiba-tiba terdiam. 

Lalu saya ngomong, "Kok orang Jepang kepikiran ya buat sushi? Kok tahu nasinya harus digulung? Idenya darimana?" Teman saya pun terkejut mengapa tiba-tiba saya ngomong kayak gini. 

Padahal tadi bicara hal lain yang tidak ada hubungannya dengan makanan Jepang. "Barusan kepikiran aja," jawab saya. "Ya elah, makan mah makan aja, gak usah mikirin macam-macam." 

Eh, saya malah nyambung "Iya, penasaran. Kok orang-orang dulu tahu cara masak nasi harus begini, cara masak ikan harus begini? Dulu awalnya gimana sih sampai bisa tahu cara masak dan bumbunya apa?"

Teman baik sayapun tertawa. "Elu tuh ya, makan aja sambil mikir."

"Kagak mikirin sih. Tiba-tiba aja muncul di kepala." Berhubung dia sudah kenal saya dengan baik, dia bisa menerima pikiran ngalor ngidul saya ini.

Pernah juga saat lagu salah satu band terkenal yang liriknya "kaki di kepala, kepala di kaki" diputar di tempat makan, tiba-tiba saya membayangkan gimana ya kalau kaki di kepala, kepala di kaki. Berhubung saya senang makan, yang langsung kepikiran gimana nanti makannya ya? Pikiran ngalor ngidulpun berlanjut. 

Apa yang terjadi kalau misalnya anggota tubuh kita berganti posisi? Kok bisa ya manusia punya anatomi kayak gini, burung kayak gitu. Gimana ya cara ngaturnya? Ha ha ha. Pusing gak ketemu jawabannya. Gak kebayang kalau posisi anggota tubuh acak kadut, kayak gimana kita jadinya.

Ternyata kalau saya telisik, pikiran ngalor ngidul saya sudah dimulai sejak saya duduk di bangku SD. Saya lupa tepatnya kelas berapa, kami lagi belajar tentang klorofil. 

Kalau sudah pada lupa apa itu klorofil, saya ingatkan lagi kalau klorofil itu zat hijau yang digunakan dalam proses fotosintesis tumbuhan. Terus, fotosintesis itu apa? Kalau kebanyakan nanya, nanti saya gak selesai-selesai nulis cerita. He he he. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun