Mohon tunggu...
Humaniora

Bahayanya Ambisius

20 Januari 2019   21:42 Diperbarui: 20 Januari 2019   21:53 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat Petikan gitar mampu  menyayat hati,
Antara duka dan sepi serasa lari hilang dan pergi  
Saat menikamati gitar dan mulai menyanyi, muncul rasa ingin memainkan musik yang lebih
Saat duka dan sepi tidak serasa dulu lagi, yang mampu menghilangkan Lelah menjauh dan pergi    
Sekarang hanya tinggal rasa yang kurang- kurang dan kurang
rasa bersyukur sudah tidak ada lagi, saat gitar kusam ditinggal pergi
Pergi mulai mencari pengganti yang sempat menyimpan sebuah janji
Mencoba   memainkan sesuatu tanpa pamit dari sebuah janji
Seakan janji tidak seharus untuk ditepati
Kamu terlalu ambisius...
Seharusnya dengan baik-baik saja untuk mengakhiri ini
Jangan hadir pada setiap orang
Jika kamu mampu meninggalkan tanpa sebuah ucapan
Kamu terlalu ambisius
Melupakan kenangan yang sangat indah  itu, demi sebuah keegoisanmu
Kamu sangat berambisius
Saat sebuah ambisi kau artikan segalanya dan memaknainya menjadi segalanya.
Pahamilah,  bahwa ambisi dan ambisius itu berbeda. Jauh berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun