Mohon tunggu...
Heldi Prasetya
Heldi Prasetya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

Universitas Negeri Semarang, Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karakter Adaptif Gen Z, Bertindak Secara Lokal, Berpikir Secara Global Deangan Peningkatan Budaya Lokal Melalui Media Digital

16 Desember 2022   08:47 Diperbarui: 16 Desember 2022   09:18 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan zaman yang semakin cepat dengan berbagai kemudahan-kemudahan yang diberikan kepada generasi sekarang melalui teknologi, karena generasi sekarang tidak mungkin bisa maju jika hanya bergantung dengan teknologi tradisional. Oleh sebab itu adanya teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sekarang terutama generasi Z yang sudah tidak bisa lepas dari yang namanya teknologi, menimbulkan berbagai dampak perubahan yang signifikan dalam kehidupan, baik itu dampak negatif maupun positif. 

Di sinilah peran generasi muda sebagai generasi yang sudah akrab dengan teknologi dan dapat memanfaatkan teknologi tersebut dalam kehidupan sehari-hari untuk bisa meningkatkan budaya lokalnya masing-masing. Dikarenakan sekarang ini banyak generasi muda yang dalam penggunaan teknologi misalnya teknologi digital tidak memperhatikan aspek-aspek dalam bertindak maupun berpikir ketika menggunakan teknologi tersebut. 

Dengan tindakan yang bisa dikatakan sembrono misal seperti melakukan pelecehan seksual melalui media digital atau membully temanya, hal-hal tersebut merupakan salah satu tindakan yang tidak dipikirkan terlebih dahulu terkait dampak yang ditimbulkan oleh perilaku mereka. Kemudian apabila generasi muda juga tidak berpikir bahwa dari adanya kemudahan yang diberikan teknologi akan mempengaruhi jati diri mereka sebagai generasi muda Bangsa Indonesia yang mana jati diri Bangsa seperti norma, sikap, perilaku akan terpengaruhi oleh budaya barat atau yang disebut westernisasi selain westernisas perilaku yang menyimpang dari budaya lokal lainya adalah Materialisme, Hedonisme, Sirkuralisme dan lain sebagainya (Irmania dkk, 2021). 

Dengan demikian apabila generasi muda sudah terpengaruhi oleh budaya barat maka yang terjadi budaya lokal serta jati diri bangsa Indonesia yang ada dalam Pancasila akan tergerus dan menghilang. Padahal budaya lokal tersebut merupakan suatu kebanggan dan ciri khas bangsa Indonesia yang  dapat diunggulkan dari Bangsa Indonesia.

Globalisasi yang menimbulkan efek westernisasi juga menyebakan krisis moral hingga normal pada generasi muda saat ini. Krisis tersebut dapat berupa pergaulan bebas, penggunaan obat-obatan terlarang, dan sebagainya. Peniruan perilaku buday barat tersebut oleh generasi muda dikarenakan mereka menganggap hal itu keren dan menganggap bahwa budaya lokal atau asli Indonesia adalah budaya kuno. Hal tersebut berimbas pada adanya demoralisasi pada generasi muda akibat adanya modernisasi. 

Oleh sebab itu perlunya suatu upaya dan cara guna mengembalikan pola pikir dan kepercayaan generasi muda terhadap budaya lokal mereka sendiri. Dengan melalui pendidikan karakter yang adaptif bagi generasi muda dapat merubah tindakan dan pola pikir mereka sesuai denga budaya lokal, selain itu untuk menguatkan generasi muda terhadap budaya mereka sendiri adalah dengan meningkatkan budaya lokal melalui pengkolaborasian media digital sehingga generasi muda tidak memnganggap kuno budaya asli mereka sendiri.

Pendidikan karakter saat ini sangatlah penting ditanamkan pada seorang anak baik dari segala jenjang, hal  ini dikarenaka adanya proses pelemahan ketahanan budaya pada generasi di era sekarang ini yang ditunjukan oleh adanya krisis identitas sebagai akibat dari melemahnya budaya lokal, normal sosial dimana hal ini menyebabkan sikap ambivalensi dan disorientasi tata nilai kehidupan (Rusdyani, 2016). 

Pendidikan karakter yang diterapkan pada generasi muda saat ini haruslah pendidikan karakter yang adaptif yang sesuai dengan perkembangan zaman namun dalam penerapanya tetap mengutamakan nilai-nilai esensial dalam Pancasila (Kemenko PMK, 2021). 

Penerapan pendidikan karakter yang saat ini dapat dilihat yaitu pada perubahan kurikulum pendidikan dimana dalam kurikulum merdeka saat ini terdapat point Profil Pelajar Pancasila yang merupakan sejumlah karakter dan kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki oleh pelajar, dimana karakter-karakter ini didasarkan pada nilai-nilai esensisal Pancasila. Sikap dan karakter yang ada pada kurikulum ini juga menyesuaikan bagaimana perubahan perkembangan zaman yang sangat cepat. Oleh sebab itu pendidikan karakter yang dimiliki seorang pelajar generasi muda bangsa pada kurikulum merdeka merupakan salah satu upaya agar generasi Bangsa Indonesia akan tetap bisa bersaing dalam dunia global dan juga dapat menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa selain itu juga menjauhkan mereka dari ancaman-budaya luar yang dapat merusak dan menggerus jati diri budaya lokal 

Kolaborasi pendidikan karakter dengan Pancasila merupakan salah satu upaya yang dapat membuat generasi muda tetap bisa beradaptasi dengan cepatnya perubahan perkembangan zaman serta gempuran era globalisasi. Tetapi jika hanya terfokus pada pembentukan karakter saja tanpa di imbangi oleh hal-hal penunjang lainya sebagai penguat, maka dapat dikatakan pendidikan karakter pada generasi muda tidak akan maksimal. Oleh karena itu pemanfaat teknologi digital di era globalisasi seperti ini sangat bisa digunakan untuk mengoptimalkan pendidikaan karakter pada generasi penerus bangsa.

 Pemanfaatan teknologi digital melalui media digital seperti Facebook, Instagram, Tik Tok, dan media digital lainya dapat digunakan untuk meningkatkan budaya lokal karena sangat diminati oleh para generasi muda di era sekarang ini, mereka tanpa sadar setiap hari menggunakan media tersebut dalam kehidupanya dari hanya untuk hiburan, mecari informasi, komunikasi, bahkan untuk melakukan kegiatan ekonomi pun mereka menggunakan media digital. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun