Mohon tunggu...
Fiksiana

Tina Titin Afiyoka

8 Juni 2018   00:00 Diperbarui: 8 Juni 2018   00:26 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pagi-pagi buta, Tina dan temannya sudah dibangunkan oleh si A untuk membereskan rumah dari mengepel sampai membersihkan rumput di halaman rumahnya. Si A mengatakan mereka harus terbiasa dengan hal seperti itu dan tidak cengeng. Mereka menuruti saja apa yang dikatakan oleh si A.

Pagi menjelang siang Tina dan temannya sudah tiba di Kali Deres setelah dua jam menyeberang laut dengan menggunakan kapal Ferry. Setelah turun mereka sudah ditunggu oleh dua orang pria dengan sosok seperti binaragawan. Tina tidak tahu apakah kedua pria itu memang menjemput mereka atau pria-pria itu temannya si A. Mereka dibawa ke sebuah tempat semacam rumah penampungan atau sejenis yayasan. 

Di minta untuk istirahat di kamar tapi sebelumnya Tina melihat si A menerima sebuah amplop dari orang yayasan dan ia yakin sekali isinya uang, tidak tahu dari mana Tina dapat keyakinan itu dan amplop itu terlihat cukup tebal. Sebelum pergi si A berpesan pada kami berdua.

"Tunggulah di sini minggu depan aku akan datang ke sini, kalian tidak usah macam-macam atau mencari gara-gara. Nomor keluarga kalian ada ditanganku. Baik-baik ya. Pokoknya minggu depan aku akan melihat apakah kalian berkelakuan baik atau tidak, jika macam-macam kalian akan tahu akibatnya."

Entah mengapa Tina percaya sekali kalau si A benar-benar akan datang lagi minggu depan meski saat melihat pemandangan tadi perasaannya mulai tidak enak. Keesokkannya Tina dan temannya di foto dengan alasan gambar mereka akan dikirim ke tempat mereka akan bekerja, mungkin supaya yang punya usaha melihat dulu wajah dari foto atau entahlah Tina benar-benar tidak tahu.

---ooo---

Seperti di Penjara

Sebelum berangkat ke tempat kerja Tina difoto dan ditannya nama, ia jawab Tina Rahel Amanda padahal nama aslinya Tina Titin Afiyoka, memberi nama samaran karena takut nanti ada kejadian yang jelek dilakukan oleh mereka. Sebelum berangkat disuruh beres-beres karena tukang ojek sudah menunggu. Di perjalanan sungguh Tina merasa takut sama tukang ojek karena ia tidak kenal dengan orang itu. ojek kiriman dari orang yang akan menerima Tina bekerja dan sungguh Tina tidak tahu di mana ia akan ditempatkan, apakah di sebuah salon? Pabrik atau... entahlah! Sesampai di satu rumah Tina diajak masuk. Tina sendiri sudah dipisahkan dari temannya yang dari Lebong itu. 

Setelah masuk bersama tukang ojek mereka menunggu di kursi, tak lama kemudian datanglah wanita yang sangat cantik sekali, matanya sipit rambut panjang dan kulitnya putih membuat Tina kagum melihatnya, dan mengertilah Tina ternyata wanita itu adalah majikannya, namanya Susan. Dia menanyakan nama dan dijawab Tina Rahel Amanda, panggil Rahel saja katanya, Tina tidak peduli dan langsung saja mengiyakan, kembali ia menanyakan umur dijawab 14 tahun, terus ia menyodorkan sebuah kertas meminta Tina tanda tangan di sana, ternyata itu surat kontrak kerja selama 2 tahun. Tak dikasih tahu berapa gaji perbulannya.

Belakangan Tina tahu kalau Susan itu adalah menantu di rumah besar itu. Saat pertama menginjakkan kaki di rumah itu Tina merasa tidak nyaman apalagi betah. Pertama Tina langsung disuruh bekerja, mengelap lemari, kaca dan yang lainnya. Tina menyadari ia di sana sebagai pembersih rumah dengan kata lain pembantu rumah dan nama kerennya sekarang adalah asisten rumah tangga. 

Mendapatkan semua hal yang diluar dugaannya hari itu Tina menangis. Si A sudah tidak ada kabarnya lagi, janjinya untuk datang sepertinya tidak akan pernah terjadi. Nomor keluarga di kampung semua dia yang menyimpan. Saat menangis Tina mengatakan kepada Susan kalau ia ingin pulang saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun