Mohon tunggu...
Fiksiana

Tina Titin Afiyoka

8 Juni 2018   00:00 Diperbarui: 8 Juni 2018   00:26 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

     "Ya, ya... tapi sekali lagi Ayuk ingin ucapkan terima kasih sama kamu semoga Tuhan membalas kebaikkanmu."

     "Semua ini sudah diatur sama Tuhan, Yuk. Aku hanya secara kebetulan saja ditemukan oleh Tina di akun Facebook." Tuturku meski sadar betul kalau tidak ada yang serba kebetulan di dunia ini. Semua yang sudah terjadi berkat doa keluarga Tina khususnya ibu Tina yang selalu minta perlindungan kepada Allah agar dijaga anaknya.

     "Tina sekarang kurus Hel.. tapi Ayuk bersyukur karena ia sudah ditemukan. Ayuk tidak tega melihatnya, tangannya kecil sekali. Suaminya orang yang baik dan anaknya.. kami tidak menyangka kalau sudah punya cucu lagi dari Tina dan Bunawi. Ayuk sudah telepon ke mertua Tina yaitu besan Ayuk dan kami meminta agar Tina bersama kami untuk waktu yang agak lama sebab masih tidak percaya dengan kejadian ini. Sudah lima tahun tidak melihatnya dengan berbagai macam perasaan dan pikiran selama ini kami memohon kepada Bunawi dan kedua orang tuanya agar Tina tinggal bersama kami dulu." Kembali wanita itu mengatakan perasaannya yang meluap-luap. Berjam-jam aku bicara dengan ibunya Tina karena wanita itu seakan ingin menceritakan semua tentang Tina dan perasaan keluarganya selama di tinggal Tina. Dengan sabar aku mendengarkan semuanya.

     Setelah sebulan di kampung Bunawi memutuskan untuk kembali ke Jakarta karena harus bekerja namun Tina dan anaknya masih harus tinggal karena kedua orang tua Tina masih rindu dengan Tina sebab waktu sebulan rasanya belum terbayar untuk waktu lima tahun itu. Bumawi dengan berat hati meninggalkan Tina dan anaknya meski sempat ragu kalau Tina tidak akan kembali lagi padanya namun Tina bisa meyakinkan suaminya kalau ia akan segera menyusul sehingga Bunawi percaya pada Tina. Apalagi Tina sudah menjelaskan semua kisah perjalanannya sejak datang ke Jakarta membuat Bunawi makin percaya dan makin sayang sama Tina. Meski sebelumnya ia mengatakan.

     "Mengapa kamu tidak cerita sebelumnya? Aku bisa maklum kok... semua yang menimpa kamu itu ulah jahat dari seseorang."

     Sama sekali Buwani tidak marah kepada Tina bahkan ia merasa terharu, kasihan sekaligus salut dengan keberanian Tina selama ini.

     Bulan berikutnya Tina kembali ke Jakarta karena harus ikut suami, dua bulan bersama kedua orang tuanya sudah sedikit mengurangi rasa kangen mereka. Dan tentu saja situasinya berbeda dengan lima tahun sebelumnya, karena kalau kangen.. baik Tina atau keluarganya di kampung bisa berkomunikasi melalui telepon. Tina pun menggantikan akun Facebook-nya dengan nama 'Tina Tun Jang' karena akun yang lama ia tidak ingat dengan kata sandinya.

*

     Mengenai si A hingga detik ini tidak ada yang tahu di mana keeberadaannya sekarang, semoga saja ia tidak pernah lagi melakukan perbuatan yang sama kepada anak-anak gadis belia lainya yang ia temui. Semoga dosa-dosanya diampuni Allah SWT. Dan kepada teman-teman Tina yang masih ada di rumah mantan majikan Tina semoga mereka terlepas dari rumah neraka itu. Dan semoga polisi bisa cepat menemukan mereka.

---ooo---

     Aku kembali tinggal di Jakarta ikut suami meski di rumah kontrakan. Komunikasi dengan keluargaku di kampung lancar, semua itu berkat ayuk Helda Tunkeme Xwp dan kak Iwan, juga kebaikan keluarga kak Endang serta tukang ojek itu, kebaikan kalian tidak akan pernah aku lupakan sampai akhir hayatku. Sekarang aku sudah punya satu putra namanya Raka Ramadhan, aku bahagia sudah bisa bertemu kembali dengan keluarga dan saudara-saudaraku meski belum pernah bertemu langsung dengan ayuk Helda, kami akan bertemu entah tidak tahu kapan, itu kataayuk Helda. Sekali lagi terima kasih.. untuk semuanya termasuk semua rakyat Lebong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun