Mohon tunggu...
Helda
Helda Mohon Tunggu... Lainnya - Do your best

Live your life

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hanya Bermodal Garpu Rumput, Pria Ini Dapat Mencegah Banjir

21 Juni 2021   16:38 Diperbarui: 21 Juni 2021   22:06 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batang- Resah dengan akan datangnya kembali banjir, Munadi berusaha mengangkat endapan sampah sungai dengan sebilah bambu yang diikat dengan garpu rumput.

Berjibaku mengangkat tanah endapan sungai sendiri agar tidak terjadi banjir yang pernah merendam rumahnya pada tahun 2019 silam.  Beliau adalah Bapak Munadi. Salah satu warga Gang Beringin RT 001/001 Kauman, Batang. Pak Munadi bekerja sehari-hari sebagai seorang tentara. Kegiatan menjaga lingkungan sungai sudah beliau lakukan sejak tahun 2019 silam, yaitu setelah kejadian banjir yang masuk kerumahnya hingga setinggi lutut selama 3 hari karena hujan deras selama 3 hari. “Dulu sebelum tahun 2019 banjir tidak sampai masuk rumah hanya sampai didepan rumah, setelah mengalami banjir saya berinisiatif untuk mengangkat endapan sungai ke pinggiran sungai” ujarnya. “Hujan waktu itu deras sekali jadi sulit beraktivitas keluar rumah” tutur beliau . Akibat banjir tersebut ikan-ikan dikolamnya kabur, beberapa ayam mati, beberapa furniture rusak dan keropos.

Sungai dekat rumah pak Munadi merupakan salah satu anak sungai Sambong. Panjang sungai di dekat rumah pak Munadi kurang lebih 30 meter dengan lebar sekitar 6 meter. Jarak sungai dengan rumahnya kurang lebih 20 meter. Beliau melakukan kegiatan tersebut pada sore hari setelah pulang bekerja. “Saya menggunakan garpu rumput yang diikat dengan bambu karena lebih mudah mengangkat sampah yang mengendap di dasar sungai, dari tengah sungai saya seret endapannya ke pinggiran lalu saya angkat ke atas, ke pinggir sungai” kata pak Munadi. “Dulu hujan sehari itu tanah pinggiran sungai sudah terendam air” pungkasnya.

Berat garpu rumput dan sebilah bambu kurang lebih 4 kg dan bisa mencapai 6 kg saat menarik sampah dari dasar sungai tergantung jenis sampah yang ikut tertarik dengan Panjang bambu kurang lebih 3 meter.. Tujuan pak Munadi melakukan kegiatan tersebut yaitu tentunya memperdalam sungai, meningggikan pinggiran sungai, dan mencegah banjir. “Sampah yang terbawa arus sungai ada banyak seperti ban dalam truk, popok bayi, kayu-kayu, dedaunan, botol plastik, boneka, kresek, dll” kata pak Munadi. Bahkan dulu beliau rela hujan-hujanan untuk mengangkat sampah dan lumpur hingga terkena diare.

“Saya mengangkat lumpur sungai itu sekitar kurang lebih 3 bulanan” kata pak Munadi. Beliau menambahkan lumpur sungai sangat subur dan bagus untuk tananman, terkadang belau menyebarnya ke tanaman-tanamannya seperti pohon pisang dan sengon miliknya. Setelah beberapa hari didiamkan bekas lumpur sungai mulai muncul cacing. “Pohon pisang saya jadi lebih subur dan berbuah banyak setelah diberi lumpur sungai sama cabenya juga” tambahnya. Selain itu menurut beliau sungai dekat rumahnya tidak terlalu tercemar karena masih dapat ditemui ikan-ikan, kerang, dll. “Saya kalau mancing paling sering dapat ikat betik, wader, sama keting” kata pak Munadi. Menurut pak Munadi terkadang sungai tercemar limbah pertanian dari hilir sehingga beberapa ikan mengambang di sungai tapi tidak mati. “Kadang saya jaring terus taruh ember untuk makanan kucing” kata pak Munadi.

Selain itu beliau setiap malam mengangkut seember penuh bekas robohan tembok pengadilan untuk meninggikan pinggiran sungai pada pertengahan tahun 2019. Robohan tersebut hanya dibuang percuma di dekat sungai setelah renovasi Gedung pengadilan selesai. “Kadang tetanggga saya om Ali bantu angkut sisa robohan pengadilan malamnya” tambahnya. Dalam melakukan kegiatan tersebut, pak munadi hanya membawa ember berukuran sedang dan pacul. “Saya gak takut malam-malam ngangkut urukan pengadilan karena ya buat apa takut kadang saya juga ditemenin kucing-kucing saya” kata pak Munadi.

Kedalaman sungai sebelum beliau mengangkat sampah kurang lebih 2 meter dan setelahnya menjadi 2,5 meter. Beliau berhasil meninggikan pinggiran sungai hingga setengah meter.  “Tetangga-tetangga dan saya juga urunan membeli urukan tanah untuk meninggikan jalan kampung yang paling dekat dengan sungai” ujarnya. Pada awal bulan februari 2021 kemarin, sungai dekat tempat tinggal pak Munadi diperbaiki olah pemerintah Batang berupa pengecatan Kembali pinggian tembok penahan sungai, memperdalam sungai, dan memperbaiki tembok penahan yang rusak selama 7 hari.

Berkat kerja keras pak Munadi, bantuan dari para tetangga dan aksi dari pemerintah Kabupaten Batang, tahun ini bisa mencegah banjir dari tingginya curah hujan di pertengahan bulan Februari 2021. Sekarang pak Munadi bisa bernapas lega sambil memancing di pinggir sungai dan mencegah orang membuang sampah sembarangan ke sungai. Terkadang beliau juga mencegah orang buang sampah di sungai. “Kemarin saya lihat orang pake motor mau buang sampah ke kali saya teriyaki “Woi!” gitu” tambahnya.

“Tidak perlu menunggu bantuan datang, kalau bisa dikerjakan sendiri kenapa tidak” kata pak munadi. Menjaga dan merawat lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Dengan bersama-sama kita dapat mencegah bencana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun