Tulisan Mei 2013 di Kompasiana. (Namun berganti fitur web, artikel ini hilang).
Dalam sebuah forum pengembangan profesi yang saya ikuti beberapa waktu lalu, kami membahas tentang pemikiran kritis menurut artikel Daniel Willingham yang berjudul Critical Thinking: Why is It Hard to Teach yang dimuat dalam American Educator Journal edisi musim panas 2007.Â
Saya pikir hasil bahasan itu menarik untuk dibagikan kembali, apalagi dengan segala pembahasan mengenai "kepatuhan" yang dibawa "calon" Kurikulum 2013 serta budaya umum kita yang saya anggap masih kurang diisi pemikiran kritis.
Pembahasan kami dimulai dari pertanyaan: Apakah berpikir kritis adalah suatu ilmu yang bisa diajarkan kepada peserta didik? Puluhan tahun riset kognitif mengemukakan jawaban yang mengecewakan yaitu "tidak pasti".
Dalam artikelnya Willingham menulis bahwa berpikir kritis menurut ilmuwan kognitif adalah:
- Penalaran
- Membuat penilaian dan keputusan
- Penyelesaian masalah
Jika kita perhatikan, anggapan diatas agak berbeda dari anggapan orang awan tentang berpikir kritis
- Kemampuan melihat kedua sisi dari sebuah permasalahan.
- Terbuka untuk bukti baru bahwa ide seseorang tidak kuat atau tidak tegas.
- Penalaran tanpa perasaan
- Klaim dan meaning harus didukung oleh bukti
- Menyimpulkan kesimpulan dari fakta-fakta
Dengan bahasa yang lebih membumi lagi, khalayak umum merangkumkan dalam Wikipedia bahwa Berpikir Kritis adalah penalaran reflektif tentang keyakinan dan tindakan. Suatu cara untuk memutuskan apakah klaim selalu benar, kadang-kadang benar, sebagian benar, atau salah.Â
Berpikir kritis dapat ditelusuri dalam pemikiran Barat dengan metode Sokrates Yunani Kuno dan, di Timur, ke Buddha kalama sutta dan Abhidharma. Berpikir kritis merupakan komponen penting dari kebanyakan profesi.Â
Ini adalah bagian dari pendidikan formal dan semakin signifikan sebagai kemajuan siswa melalui universitas untuk pendidikan pascasarjana, meskipun ada perdebatan di kalangan pendidik tentang makna yang tepat dan ruang lingkupnya.
Mengajar siswa berpikir kritis bukanlah hal yang baru, tetapi walau begitu, dengan definisi di atas, mengajar berpikir kritis tetaplah sulit.