Mohon tunggu...
Didi Jagadita
Didi Jagadita Mohon Tunggu... Administrasi - pegawai swasta

pegawai swasta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Paham Melenceng di Sekitar Kita

2 November 2022   18:36 Diperbarui: 2 November 2022   18:38 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Beberapa tahun lalu saya membaca sebuah artikel di suratkabar yang ditulis oleh seorang pejabat Indonesia. Dalam artikel itu ada kalimat yang sampai sekarang lekat dalam ingatan. Kalimat itu berbunyi " Radikalisme dan terorisme itu tidak tumbuh dari ruang hampa"

Mungkin bagi sebagian orang, kalimat ini sulit dimengerti. Ruang hampa maksudnya apa? Ruang tidak berpenghuni atau bagaimana. Kita mungkin bisa berangkat dari hal bahwa kebalikan dari ruang hampa adalah ruang yang berisi sesuatu. Sehingga kalimat itu akan sama dengan  Radikalisme dan terorisme tumbuh dari ruang yang berisi "sesuatu" Sesuatu ini tentu mengarah ke ide karena radikalisme dan terorisme itu adalah satu tindakan yang didorong oleh idealisme tertentu.

Ide ini bisa saja masuk lewat apa yang dia dengar sehari-hari selama bertahun-tahun sampai puluhan tahun. Ide bisa saja masuk melalui lingkungan tempat seseorang tumbuh, atau intervensi teknologi dimana dia bisa mengakses apa saja yang dia mau.

Kita tentu ingat seorang wanita yang beberapa tahun lalu menerobos Mabes Polri dan menodongkan senjata berjenis airsoftgun yang dia bawa. Setelah didalami, wanita itu tumbuh di lingkungan yang sebenarnya ideal. Ibu dan ayahnya lengkap dan bersikap baik serta harmoni dengan tetangganya. 

Namun kemudian diketahui bahwa semasa hidup, wanita ini penyendiri dan akrab dengan computer dan internet. Polisi kemudian melihat apa yang dibacanya melalui internet rupanya mempengaruhi pikirannya dan kemudian mempengaruhi presepsinya terhadap sesuatu. Ini tercermin dari surat wasiat yang ditinggalkan kepada keluarganya yang berisi antara lain soal pandangannya terhadap agama, negara dan kritiknya terhadap lingkungan tempat keluarganya tinggal.

Ini yang dimaksud dengan "radikalisme dan terorisme tidak tumbuh dari ruang hampa" Dia tidak tumbuh dan membesar secara tiba-tiba namun ada factor yang membuatnya begitu. Pada kasus wanita ini, keluarga dan lingkungannya memang harmoni, namun factor pengetahuan dari internetlah yang mempengaruhinya. Kebetuan pengetahun itu berisi ide atau faham yang keliru sehingga dia menganggap pemerintah adalah toghut dan dia mendapat pembenaran untuk menyerang aparat dan kantornya melalui pemahaman internet itu.

Inilah yang harus kita waspadai bersama. Ide dan faham yang melenceng dan mengarah pada radikalisme dan terorisme sehingga dia begitu berani membawa senjata dan masuk ke Mabes Polri dan menancam serta menyerang aparat. Tindakan ini menurutnya sah karena berdasar apa yang di abaca dari internet.

Hal-hal semacam ini adalah tantangan kita bersama.Bahwa faham yang salah atau melenceng dan berbahaya, bisa saja masuk melalui apa saja di sekitar kita. Bahkan juga bisa berkembang di keluarga yang awalnya harmoni. Sehingga kita harus berhati-hati terhadapnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun