Mohon tunggu...
Didi Jagadita
Didi Jagadita Mohon Tunggu... Administrasi - pegawai swasta

pegawai swasta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Corona dan Hoaks yang Menyertainya

26 Maret 2020   05:00 Diperbarui: 26 Maret 2020   21:59 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekitar tiga hari lalu, beberapa media sosial mengabarkan bahwa pemerintah Malaysia dan Singapura akan menyemprotkan racun untuk membasmi virus corona atau covid-19. Kabar itu banyak beredar di kalangan masyarakat di Batam dan cepat menyebar di beberapa daerah lainannya melalui media WhatsaApp.

Kabar itu memang sempat viral beberapa saat karena begitu mengejutkan, baik dari sifat kabar itu sendiri maupun dari negara asal kabar tersebut.

Karena bersifat meresahkan, beberapa media mainstream kemudian mengecek itu dengan mencocokannya dengan beberapa fakta. Mereka mendapatkan berita 'Hoax, Helikopter Malaysia dan Singapura Akan sebar Racun untuk Bunuh Virus Corona' pada salah satu situs media mainstream dalam negeri yang bersifat klarifikasi dari yang berwenang.

Berita itu juga menampilkan bantahan dari otoritas formal militer dari Malaysia yaitu Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia Jenderal Tan Sri Dato' Sri Hj Affendi bin Buang TUDM . Bantahan juga dilakukan oleh  otoritas formal dari Batam. Artinya berita itu sama sekali tidak benar.

Di dalam negeri, hoax serupa juga melanda negara kita. Pada minggu-minggu awal terjangkitnya virus corona, muncul kabar bahwa Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah sakit Covid-19 dan harus beristirahat dari semua pekerjaan sebagai kepala negara.

Di tingkat daerah, telah terjadi juga hoax di sebuah kota kecil di pulau Sulawesi yang mengabarkan bahwa sebagian masyarakat telah menderita sakit corona dan meninggal. 

Keesokan harinya tidak ada satupun pedagang berjualan di pasar karena mereka ketakutan akan tertular. Ketiadaan pedagang berjualan di pasar ini menyulitkan banyak rumah tangga yang menggantungkan kebutuhannya pada pasar ini.

Dua berita ini adalah contoh nyata bagaimana hoax menyusup pada musibah yang dihadapi oleh dunia kali ini. Hoax ini menimbulkan ketakutan yang lebih dahsyat dibanding harus menghadapi wabah itu sendiri, karena hoax bisa menyebar dengan cepat dan mudah melalui banyak media sosial yang kita miliki. Kadang ketegangan muncul sangat hebat sehingga dapat mengacaukan mental masyarakat.

Sedangkan kekhawatiran yang disebabkan oleh penyakit itu sendiri punya tahapan penyelesaian sebagai solusi sehingga sang penderita bisa berangsur sembuh.

Karena itu, lebih baik kita lebih skeptis pada berita yang menyangkut virus corona. Kita sepakat bahwa virus yang tak kelihatan ini sangat berbahaya, tetapi alangkah tidak eloknya kita ikut menghembuskan hoax sehingga masyarakat tegang dan tertekan dengan hebat.

Covid-19 adalah musuh bersama dan kita harus memeranginya, begitu juga hoax yang menyertainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun