Menurut Jimmy para petani dan pedagang kelas menengah ke bawah yang berada di kampung sampai saat ini baik-baik saja. Mereka berjualan seperti biasanya dan para petani pun menjalankan kegiatan seperti biasanya.
"Anggaran dari mana untuk memberi kompensasi kepada masyarakat? kalau PSBB Bupati harus siap menanggung hajat hidup orang banyak, 2,4 juta jiwa rakyat Karawang, per KK harus diberi kompensasi. Bansos saja belum beres semua, apalagi PSBB," tegas Wabup.
Pendapat warga lainnya dalam menyikapi PSBB banyak yang menolak, "kami buruh harian, mencari nafkah untuk menghidupi keluarga akan semakin sulit," ujar seorang buruh serabutan yang ogah disebut namanya.
Menyusul dua hari sebelum Idul Fitri, kecewa dengan kebijakan Bupati terkait penanganan Covid-19, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus Karawang, terdiri dari IMM, HMI, PMII, GMNI, GMKI dan KAMMI demonstrasi geruduk Pemkab dan menyegel kantor Bupati Karawang. Jumat (22/5/2020).
Mahasiswa menilai kebijakan Bupati tentang Percepatan Penanganan Covid-19 tidak transparan dan tidak maksimal. Menurut Ichsan kordinator Aksi di lapangan mengatakan, banyak kebijakan penanggulangan pandemi Covid-19 di Karawang yang tidak berjalan efektif. Khususnya mengenai penggunaan uang anggaran Covid-19, Pemkab Karawang dinilai tidak transparan.
Mahasiswa menuntut Pemkab Karawang menampilkan data Bansos Covid-19 dari perusahaan, dari mulai jumlah bantuan, nama perusahaan, hingga target dan realisasi bantuan.
"Pemkab Karawang telah melupakan prinsip yang sangat penting dalam tata kelola pemerintahan yang baik dalam konteks penanganan Covid-19, yakni partisipasi dan transparansi kepada masyarakat," ujar Ichsan. Melalui aksi itu, mahasiswa juga menuntut optimalisasi pendistribusian Bansos dengan melibatkan petugas teknis untuk mengantar bantuan seperti yang dilakukan pada bantuan Gubernur dan Kemensos.
Publik menilai gagalnya PSBB Karawang karena saat pembagian uang Bansos ratusan warga saling berdesakan di Kantor Pos dan Kecamatan. Buruknya pengamanan mengakibatkan warga berjubel, kerumunan massa tidak memakai masker. Bertentangan dengan protokoler PSBB itu sendiri yang niatnya memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Berbuntut PanjangÂ
Ditambah lagi beredarnya video AVK mengkritik Bupati viral di medsos bikin senewen dan runyam. Sebab berbuntut panjang karena video tersebut dianggap bukan kritik, tapi fitnah dan penghinaan kepada Bupati. Tim sukses meradang.