Mohon tunggu...
Heddy Yusuf
Heddy Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Ingin jadi orang bijaksana, eh..jadinya malah Bijak sini - Bijak situ...
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulislah apa yang mau kau tulis

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Antara Aoki Vera, Bupati Karawang, dan SBY

28 Mei 2020   12:13 Diperbarui: 28 Mei 2020   12:14 3501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Jimmy para petani dan pedagang kelas menengah ke bawah yang berada di kampung sampai saat ini baik-baik saja. Mereka berjualan seperti biasanya dan para petani pun menjalankan kegiatan seperti biasanya.

"Anggaran dari mana untuk memberi kompensasi kepada masyarakat? kalau PSBB Bupati harus siap menanggung hajat hidup orang banyak, 2,4 juta jiwa rakyat Karawang, per KK harus diberi kompensasi. Bansos saja belum beres semua, apalagi PSBB," tegas Wabup.

Pendapat warga lainnya dalam menyikapi PSBB banyak yang menolak, "kami buruh harian, mencari nafkah untuk menghidupi keluarga akan semakin sulit," ujar seorang buruh serabutan yang ogah disebut namanya.

Menyusul dua hari sebelum Idul Fitri, kecewa dengan kebijakan Bupati terkait penanganan Covid-19, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus Karawang, terdiri dari IMM, HMI, PMII, GMNI, GMKI dan KAMMI demonstrasi geruduk Pemkab dan menyegel kantor Bupati Karawang. Jumat (22/5/2020).

Mahasiswa menilai kebijakan Bupati tentang Percepatan Penanganan Covid-19 tidak transparan dan tidak maksimal. Menurut Ichsan kordinator Aksi di lapangan mengatakan, banyak kebijakan penanggulangan pandemi Covid-19 di Karawang yang tidak berjalan efektif. Khususnya mengenai penggunaan uang anggaran Covid-19, Pemkab Karawang dinilai tidak transparan.

Mahasiswa menuntut Pemkab Karawang menampilkan data Bansos Covid-19 dari perusahaan, dari mulai jumlah bantuan, nama perusahaan, hingga target dan realisasi bantuan.

"Pemkab Karawang telah melupakan prinsip yang sangat penting dalam tata kelola pemerintahan yang baik dalam konteks penanganan Covid-19, yakni partisipasi dan transparansi kepada masyarakat," ujar Ichsan. Melalui aksi itu, mahasiswa juga menuntut optimalisasi pendistribusian Bansos dengan melibatkan petugas teknis untuk mengantar bantuan seperti yang dilakukan pada bantuan Gubernur dan Kemensos.

Publik menilai gagalnya PSBB Karawang karena saat pembagian uang Bansos ratusan warga saling berdesakan di Kantor Pos dan Kecamatan. Buruknya pengamanan mengakibatkan warga berjubel, kerumunan massa tidak memakai masker. Bertentangan dengan protokoler PSBB itu sendiri yang niatnya memutus mata rantai penyebaran virus Corona.


Berbuntut Panjang 

Ditambah lagi beredarnya video AVK mengkritik Bupati viral di medsos bikin senewen dan runyam. Sebab berbuntut panjang karena video tersebut dianggap bukan kritik, tapi fitnah dan penghinaan kepada Bupati. Tim sukses meradang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun